Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate meyakini, Indonesia berpeluang besar dalam pengembangan metaverse dunia.
Hal tersebut, kata Johny, terlihat dari sektor ekosistem user di Indonesia yang dinilai Johnny paling adaptif mengadopsi inovasi digital.
"Ini (metaverse) akan terus berevolusi dan dimanfaatkan masyarakat luas. Tentu perkembangan ini menggunakan sumber daya, konektivitas, dan semua elemen informatika di Indonesia, serta melibatkan berbagai perusahaan yang telah berfokus untuk mengembangkannya," ujar Johnny dalam katerangan tertulis diterima, Sabtu (15/1/2022).
Baca Juga
Advertisement
Johnny melihat, metaverse juga sudah menjadi atensi Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam pidatonya di Muktamar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ke-34 pada Desember 2021 lalu. Menurut dia, di masa depan dakwah maupun pengajian bisa dilakukan secara virtual dengan metaverse.
"Presiden meminta seluruh warga NU bisa mengantisipasi kemajuan teknologi ini. Sebab menurut presiden, Metaverse akan mengubah dunia, maka kita harus siap," ucap Johnny.
Johnny menambahkan, pembangunan metaverse dianggap sebagai suatu langkah solid dalam upaya kolaboratif untuk memajukan Indonesia di panggung dunia. Hal ini pun selaras dengan tema Presidensi G20 Indonesia 2022, Recover Together, Recover Stronger.
"Metaverse Indonesia menjadi salah satu wahana untuk mewujudkan itu (Recover Together, Recover Stronger)," terang Johnny.
Pengembang Metaverse
Pengembang Metaverse di Indonesia, salah satunya oleh WIR Group akan memperkenalkan produk prototipenya pada perhelatan Presidensi G20 Indonesia tahun 2022.
WIR juga akan mengajak perusahaan global Meta (Facebook) dan Microsoft sebagai pengembang perangkat keras seperti kacamata augmented dan virtual reality.
"Rencana kolaborasi pemerintah-swasta dan antar perusahaan ini diharapkan dapat merintis metaverse versi Indonesia yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia di era digital," urai Johnny.
Chief Executive Officer (CEO) WIR Group Michael Budi optimis, sumber daya manusia dalam negeri mampu mengembangkanteknologi metaverse.
"Sebab, adanya dukungan dari pemerintah yang dilakukan secara masif akan sangat berpengaruh terhadap pengembang berbagai sektor kehidupan. Dalam waktu yang relatif cepat, visi pengembangan sektor teknologi metaverse secara pesat di Indonesia dapat terwujud," tutur Budi.
Diketahui, Metaverse merupakan semesta kolaboratif yang menggabungkan interaksi manusia dengan avatarnya di dunia virtual serta berbagai produk dan layanan antara dunia nyata dengan dunia digital tanpa batas.
Metaverse bisa berlangsung secara simultan dan paralel. Metaverse juga memiliki potensi besar untuk masyarakat bisa berinteraksi, bekerja, belajar dan berkarya.
Advertisement