Luhut Ungkap Kasus Omicron Kini Didominasi Transmisi Lokal

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, kasus Covid-19 varian Omicron dari transmisi lokal telah mendominasi di Indonesia.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 16 Jan 2022, 20:00 WIB
Pengguna KRL mengenakan masker saat berada di Stasiun Sudirman, Jakarta, Selasa (4/2/2020). PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) melakukan sosialisasi tentang pencegahan penyebaran virus corona sambil membagikan masker secara gratis kepada penumpang. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Kasus Covid-19 varian Omicron di Tanah Air terus bertambah. Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, kasus Omicron dari transmisi lokal telah mendominasi di Indonesia. 

"Kasus transmisi lokal sudah lebih tinggi dari transmisi yang disebabkan pelaku perjalanan luar negeri," ujar Luhut, dalam konferensi pers daring, Jakarta, Minggu (16/1/2022). 

Menurut dia, mayoritas kasus Omicron terjadi di Jawa Bali, terutama di DKI Jakarta dan sekitarnya.

"Kenaikan kasus Omicron di Jawa Bali juga terlihat pada Provinsi Jabar dan Banten. Hal tersebut didorong karena wilayahnya yang masih masuk algoritma wilayah Jabodetabek," jelas Luhut.

Dia mengatakan, pemerintah menyadari, cepat atau lambat peningkatan kasus seperti beberapa waktu lalu akan terjadi. Terakhir, pada Januari 2022, jumlah kasus Covid-19 menyentuh angka 1.054 kasus dalam satu hari.

"Tapi sore ini, hari ini kembali menurun, kembali di bawah 1.000 yakni 800 sekian," kata Luhut.


Assessment PPKM Tiap Minggu

Luhut juga mengatakan, pemerintah masih menggunakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk pengetatan sosial di Tanah Air di tengah merebaknya kasus Covid-19 varian Omicron. Namun, saat ini, PPKM tak lagi dievaluasi tiap minggu. 

"Pemerintah tetap akan menggunakan PPKM level sebagai pengetatan sosial bagi masyarakat. Selain itu, pemerintah akan kembali melakukan assessment PPKM yang akan dievaluasi setiap minggunya. dan menghapus assessment 2 minggu," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam konferensi pers, Jakarta, Minggu (16/1/2022). 

Menurut dia, hal ini dilakukan untuk memonitor kasus Omicron di Indonesia dan global. Sebab, penyebaran Omicron terjadi sangat cepat.

"Semata-mata untuk mengamati perkembangan kasus Omicron yang dipredisksi sangat cepat ini," lanjut Luhut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya