Liputan6.com, Jakarta - Platform pertukaran aset kripto, Bitfinex mengatakan pelanggan yang berbasis di salah satu provinsi di Kanada yaitu Ontario tidak akan lagi memiliki akses ke layanan apa pun mulai 1 Maret 2022.
Dilansir dari Coindesk, Minggu (16/1/2022). pihak perusahaan tidak memberikan alasan yang jelas untuk pemindahan tersebut. Bitfinex memberi tahu pelanggannya di Ontario harus menarik dana mereka sebelum 1 Maret.
Advertisement
Mulai 15 Januari 2022, pelanggan tanpa saldo akun akan ditutup akunnya. Mereka yang tidak memiliki posisi terbuka di pasar pembiayaan peer-to-peer bursa akan kehilangan akses ke pasar tersebut. Sedangkan, pelanggan tanpa posisi margin terbuka juga tidak akan lagi memiliki akses ke margin atau pinjaman.
Raksasa pertukaran aset kripto Binance itu baru-baru ini diberitahu oleh Komisi Sekuritas Ontario (OSC) mereka masih belum terdaftar di provinsi tersebut. Pemberitahuan itu terjadi setelah perusahaan memberitahu pelanggan untuk menutup akun mereka.
Pada Desember 2021, OSC mengeluarkan pemberitahuan Binance tidak memiliki wewenang untuk menawarkan perdagangan derivatif atau sekuritas kepada orang maupun perusahaan yang berlokasi di provinsi tersebut. Namun, menurut penjelasan Binance, telah terjadi miskomunikasi soal itu.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jadi Target Regulator AS
Sebelumnya, Bitfinex juga menjadi target regulator AS pada Oktober lalu. Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS mendenda perusahaan itu dan perusahaan saudaranya Tether sebesar USD 42,5 juta.
Selain itu, Bitfinex juga diduga telah memfasilitasi transaksi komoditas ritel ilegal di luar pertukaran dalam aset digital dengan orang-orang AS.
Advertisement