Liputan6.com, Makassar - Pemerintah Indonesia terus berupaya menekan laju penyebaran Covid-19, khususnya terhadap varian omicron di Indonesia. Berbagai skema pun telah disiapkan untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran Covid-19 varian omicron tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa penyebaran Covid-19 varian omicron di luar pulau Jawa dan Bali cenderung masih terkendali. Hal itu disebabkan sejauh ini pelabuhan yang dibuka oleh pihak pemerintah baru pelabuhan yang ada di Batam saja.
Baca Juga
Advertisement
"Di luar Jawa-Bali relatif lebih terkendali, karena memang pelabuhan yang dibuka kan baru di Batam sehingga dilokalisir di sana," kata Airlangga di Makassar, Minggu (16/1/2022).
Airlangga pun tak menampik bahwa penyebaran Covid-19 varian omicron ini memberi efek bagi perekonomian di Tanah Air. Padahal sejauh ini kondisi perekonomian di Indonesia perlahan mulai bangkit.
"Setiap Pandemi selalu berdampak pada perekonomian Indonesia. Nah oleh karena itu, omicron ini kan kebanyakan dari PPLN atau pendatang dari luar negeri," terangnya.
Siapkan Isolasi Terpusat
Demi mengantisipasi hal itu semakin menjadi-jadi, Airlangga menyebutkan bahwa pemerintah pun telah menyiapkan isolasi terpusat di sejumlah pelabuhan yang bakal dibuka.
"Oleh karena itu pemerintah membuat isolasi terpusat di pelabuhan yang dibuka. Khusus di Jawa, Batam, Kalbar, Kaltim dan nanti yang melalui Juanda (Surabaya)," dia menyebutkan.
Berdasarkan data yang diterima Liputan6.com, kasus aktif per 15 Januari 2022 sebesar 8.463 kasus atau naik 92,38 persen dari kasus per 1 Januari 2022 yakni 4.399 kasus. Proporsi Kasus Aktif dari Luar Jawa-Bali sebesar 23 persen (1.944 kasus dari 8.458 kasus nasional). Sedangkan, Kasus Konfirmasi Harian per 15 Januari 2022 adalah 1.054 kasus dan rata-rata 7 hari (7DMA) sebesar 733 kasus.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Advertisement