Laju IHSG Galau, Investor Asing Beli Saham BBRI hingga BBCA

Pada awal sesi perdagangan, Senin, 17 Januari 2022, IHSG dibuka naik 18 poin ke posisi 6.711,40. P

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Jan 2022, 09:45 WIB
Pekerja melintas di layar IHSG di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada sesi awal perdagangan Senin (17/1/2022). Investor asing masih melakukan aksi beli saham pada awal perdagangan.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka naik 18 poin ke posisi 6.711,40. Pada pukul 09.22 WIB, IHSG naik tipis 0,087 persen ke posisi 6.698. Indeks LQ45 melemah 0,04 persen ke posisi 952,88. Sebagian besar indeks acuan bervariasi. Pada pukul 09.43 WIB, IHSG turun tipis 0,10 persen ke posisi 6.683.

Awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.711,82 dan terendah 6.684,51. Sebanyak 225 saham menguat dan 204 saham melemah. 183 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 189.132. Total volume perdagangan 2,2 miliar saham dan nilai transaksi Rp 1,5 triliun. Investor asing beli saham Rp 36,16 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 14.306.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah dan menguat. Indeks sektor saham IDXbasic turun 0,94 persen dan catat penurunan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXinfrastruktur melemah 0,23 persen dan indeks sektor saham IDXfinance melemah 0,11 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Top Gainers dan Losers

Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham SNLK naik 24,54 persen

-Saham CTBN naik 14,81 persen

-Saham FIRE naik 13,53 persen

-Saham STAR naik 14,12 persen

-Saham LUCY naik 10 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham PEGE melemah 6,99 persen

-Saham POLI melemah 6,99 persen

-Saham AKSI melemah 6,92 persen

-Saham SAMF melemah 6,86 persen

-Saham BRAM melemah 6,78 persen


Aksi Investor Asing

Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 37,7 miliar

-Saham ADRO senilai Rp 24,2 miliar

-Saham ARTO senilai Rp 19,8 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 18,4 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 17,5 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham SMGR senilai Rp 7,3 miliar

-Saham EMTK senilai Rp 2,8 miliar

-Saham AKRA senilai Rp 2 miliar

-Saham ICBP senilai Rp 2 miliar

-Saham BUMI senilai Rp 2 miliar


Bursa Saham Asia

Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks Hang Seng turun 0,66 persen, indeks Korea Selatan Kospi susut 1,19 persen. Sementara itu, indeks Jepang Nikkei menguat 0,66 persen, indeks Shanghai menanjak 0,29 persen, indeks Singapura mendaki 0,17 persen dan indeks Taiwan menguat 0,58 persen.

Mengutip laporan Ashmore Asset Management, IHSG menguat ke 6.693 pada Jumat, 14 Januari 2022, tetapi volume perdagangan melembat. Aktivitas pasar terkonsentrasi pada saham ARTO.

Selain itu, saham emiten batu bara beragam meski pemerintah memprioritaskan ekspor bagi perusahaan tambang yang sudah penuhi DMO meski ketidakpastian masih membayangi bagaimana larangan akan terus berlanjut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya