Liputan6.com, Jakarta Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi penerapan B30 mencapai 9,3 juta kilo liter sampai dengan akhir Desember 2021. Angka ini setara dengan 99,9 persen dari target realisasi 9,4 juta kilo liter.
"Ini hampir 100 persen dari target yang sempat direvisi," Kata Dirjen EBTKE Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana dalam konferensi pers, Senin (17/1).
Advertisement
Dadan mengatakan, untuk tahun ini pihaknya menargetkan realisasi implementasi Biodiesel B30 meningkat menjadi 10,1 juta kilo liter. Target ini dipatok mengingat capaian di 2021 hampir menyentuh daripada target ditetapkan.
"Targetnya 10,1 juta kilo liter ini meningkat daripada sebelumnya," kata dia.
Saat ini ada lima keuntungan dari adanya program B30, pertama, akan menghemat devisa negara sebanyak Rp66,54 triliun, kemudian peningkatan nilai tambah dari crude palm oil (CPO) ke biodiesel sebesar Rp11,26 triliun.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tenaga Kerja
Ketiga, program ini akan meningkatkan tenaga kerja on-farm sebanyak 1,15 juta tenaga kerja dan off farm sebanyak 8,68 ribu tenaga kerja.
Keempat, adanya program ini menurutnya akan menurunkan emisi karbondioksida (CO2) sebesar 24,7 juta ton di tahun 2021. Terakhir, program ini dinilai akan menstabilkan harga CPO.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement