Liputan6.com, Jakarta - Ada-ada saja kelakuan para pemburu Nike di Korea Selatan (Korsel). Mereka sampai mendirikan tenda beberapa jam sebelum toko sepatu itu dibuka agar bisa menjadi yang pertama yang memasukinya. Mereka mengincar sneaker Air Jordan 1 Low G yang dijual secara terbatas di 30 toko Nike di Korsel.
Salah satu toko berada di Shinsegae Department Store di Daegu. Seorang saksi mata merekam bagaimana pecinta sneaker berlarian seperti zombie demi menjadi yang tercepat masuk ke toko pada hari peluncuran, yakni 14 Januari 2022.
Dikutip dari laman Korea Times, Senin (17/1/2022), tempat perbelanjaan itu diketahui menyetok hingga 100 pasang sepatu sneaker tersebut. Harganya 179 ribu won sepasang atau sekitar Rp2,2 juta.
Baca Juga
Advertisement
Toko lain juga menjual produk serupa tetapi dengan jumlah lebih sedikit. Hal itu membuat persaingan para Nike Mania meningkat hingga tak terkendali.
Kabar menyebut orang-orang sampai bertengkar di depan toko Nike di Distrik Daegu maupun Yeongdeungpo di Seoul untuk mendapatkan sepatu tersebut. Lainnya menyebut orang-orang berlarian di dalam toko di sebuah kota di Uijeongbu. Produk yang sama juga ludes terjual di sebuah toko di Distrik Ilsandong.
Di antara para pemburu sneaker Nike, banyak yang mencari keuntungan lebih dari mendapatkan produk sneaker Michael Jordan itu. Mereka yang berhasil membeli sepatu tersebut kemudian menjual kembali produk dengan harga lebih tinggi.
Di berbagai platform penjualan kembali di Korea, sepatu golf Nike dengan logo Jordan itu menyita perhatian luas. Sekitar 240 pasang sneaker Jordan 1 Low G terjual di Kream, salah satu platform jual kembali terbesar di Korea Selatan, hanya tiga jam setelah mereka menawarkannya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harga Melambung
Harganya pun meningkat hampir empat kali lipat, dengan rata-rata 634 ribu won per pasang atau sekitar Rp7,6 juta. Bahkan, sepasang sepatu terjual di angka 800 ribu won atau sekitar Rp9,6 juta dan menjadi yang termahal yang dijual ulang.
Tapi, fenomena itu bukan kali pertama. Karena tingginya permintaan walau harganya melonjak tinggi, banyak orang tertarik untuk menjadi penjual sneakers.
Jordan 1 Retro Holf Cleat Chicago yang diluncurkan pada 2017, misalnya, baru-baru ini terjual lebih dari dua juta won di pasaran. Sementara, Jordan 1 Retro High Off-White Chicago terjual 50 kali lipat dari harga aslinya yang hanya 226 ribu won.
Begitu pula dengan Kwondo1. Produk kolaborasi antara Nike dan G-Dragon itu harganya meningkat tiga kali lipat dari harga aslinya yang hanya 219 ribu won di pasar penjualan kembali.
Advertisement
Popularitas Nike
Sementara, minat publik Korea terhadap sepatu golf meningkat sejak awal pandemi Covid-19. Hal itu membuat penjualan sepatu golf Nike juga ikut terdongkrak.
Nike sendiri mencatat tren peningkatan penjualan pada 2020--2021, naik 12,3 persen dari tahun lalu di angka 1,45 miliar won. Anka itu melampaui brand Jepang, Uniqlo, yang mencatatkan penjualan 1,37 miliar won pada 2018--2019. Tidak ada satu pun brand fesyen di Korea mencapai angka tersebut selama 2020-2021.
Penjualan Nike di seluruh dunia meledak pada tahun lalu dengan mencatatkan peningkatan 19 persen dari tahun lalu yang mencatat 44,5 miliar dolar AS. Ahli pemasaran menjelaskan bahwa kekuatan penceritaan di balik brand Jordan membuat sepatu keluaran mereka bisa menghasilkan performa positif meski di masa pandemi.
Baca Juga
Eksistensi Sepatu Lokal di Tanah Air
Advertisement