Jokowi: Mahasiswa Jangan Dipagari Terlalu Banyak Program Studi di Fakultas

Jokowi meminta perguruan tinggi memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar kepada siapa saja dan di mana saja.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 17 Jan 2022, 13:24 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Dok Sekretariat Kabinet RI)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta perguruan tinggi untuk memfasilitasi para mahasiswa dalam mengembangkan bakat dan talentanya. Pasalnya, kata dia, dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas untuk melakukan transformasi ekonomi digital.

"Saya minta pendidikan tinggi untuk fasilitasi mahasiswa untuk kembangkan talenta. Jangan dipagari oleh terlalu banyak program-program studi di fakultas," kata Jokowi dalam acara Dies Natalis ke-67 Universitas Katolik Parahyangan Bandung yang disiarkan di Youtube Unpar Official, Senin (17/1/2022).

Dia meminta perguruan tinggi memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar kepada siapa saja dan dimana saja. Jokowi menekankan pentingnya belajar di luar kampus agar mahasiswa nantinya dapat bekerja di industri.

"Saya dengar Pak Mendikbud, ada yang dari Unpar ada yang masuk ke MRT, itu sangat bagus sekali. Belajar di luar kampus itu sangat bagus, sesuai dengan Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar," ujarnya.

Jokowi mengatakan, Indonesia harus mampu menciptakan SDM yang unggul sebab dunia ke depannya akan berubah menjadi hybrid. Sehingga, semua mahasiswa harus paham Matematika, Statistik, Ilmu Komputer, bahasa Inggris, hingga koding.

"Oleh sebab itu, mahasiswa harus disiapkan untuk selalu siap belajar karena perubahan akan muncul setiap hari, minggu, bulan," jelas Jokowi.


Ekonomi Digital

Jokowi menyampaikan, pemerintah sedang melakukan transformasi besar, salah satunya ekonomi digital dengan membangun masyarakat dan pemerintahan digital. Dia menyebut pasar digital Indonesia tumbuh pesat dibanding negara-negara ASEAN lainnya.

Dia memprediksi pasar digital Indonesia meningkat sampai USD 146 miliar atau Rp 2.100 triliun pada 2025. Jokowi tak ingin potensi pasar digital Indonesia ini diambil oleh negara-negara lain.

"Ini bagian yang muda-muda untuk ngejar ini, jangan diambil oleh negara-negara lain," ucap dia.

Di samping itu, kata dia, Indonesia memberikan kontribusi signifikan bagi ekonomi digital di Asia Tenggara, yakni sebesar 40 persen. Total Indonesia mempunyai 8 unicorn dan 1 decacorn.

Pemerintah juga berkomitmen terus membangun infrastruktur untuk mendukung transformasi digital Indonesia. Pada 2021, sudah dimulai proses konstruksi satelit multifungsi.

"Pembangunan BTS mulai dilakukan di 12.500 desa dan kelurahan yang belum memiliki akses 4G. Farming dan refarming spektrum-spektrum frekuensi radio telah dilakukan untuk optimalisasi kualitas layanan jaringan 4G dan pengembangan jaringan 5G dan untuk jalankan program analog switch off," tutur Jokowi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya