Liputan6.com, Surabaya - Wisatawan yang ingin berkunjung ke alun-alun Surabaya kini diwajibkan mendaftarkan diri terlebih dahulu di website tiketwisata.surabaya.go.id.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (DKKORP) Kota Surabaya Wiwiek Widayati menyatakan, setelah mengisi formulir, pengunjung bisa mengunduh atau menangkap layar ponsel (screenshot) sebagai tanda bukti telah mendaftar.
Advertisement
Selanjutnya, tanda bukti pendaftaran itu ditunjukkan kepada petugas sebelum masuk alun-alun.
"Tujuan aturan tersebut adalah untuk mengendalikan arus wisatawan yang berkunjung di dalam maupun luar area alun-alun," ujarnya, Senin (17/1/2022) dikutip dari website resmi pemkota Surabaya.
Wiwiek menerangkan, jadwal buka alun – alun Surabaya dimulai dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. Sekali kunjungan, pihaknya membatasi maksimal 100 orang dalam waktu 30 menit. Setelah itu, petugas akan mengarahkan para wisatawan yang ada di dalam area alun – alun untuk keluar.
“Petugas akan memberitahu wisatawan secara humanis untuk keluar. Kecuali untuk anak-anak yang main skateboard ya, yang diubah aturannya kan untuk yang berkunjung di area galeri seni. Setelah semua keluar, area galeri kita sterilkan selama 10 menit menggunakan desinfektan,” urainya.
Selain untuk mengurai jumlah wisatawan yang berkunjung di area Alun – Alun Surabaya, pembatasan dengan cara pendaftaran ini juga untuk mencegah adanya penularan Covid-19. Bagi wisatawan juga diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat dan scan barcode PeduliLindungi.
Gratis
Kepala UPTD Museum dan Gedung Seni Balai Budaya, Saidatul Ma’munah menjelaskan, di dalam website tiketwisata.surabaya.go.id, wisatawan dibebaskan memilih jadwal kunjungan sesuai keinginan.
“Perubahan aturan ini kan hasil dari asesmen ulang setelah awal alun – alun ini dibuka. Ternyata kok membludak, jadi kita terapkan setiap setengah jam 100 orang. Pendaftarannya bebas biaya,” jelas Saidatul.
Saidatul mengatakan, peraturan baru kunjungan ini sebelumnya sudah sempat disosialisasikan melalui sosial media. Karena masih baru diterapkan, ada beberapa wisatawan yang sempat kecele dan belum tahu mengenai adanya aturan tersebut. Oleh sebab itu, aturan ini akan dilakukan evaluasi dalam waktu dekat.
“Kendala dalam seminggu ini itu ada yang belum tahu, ada juga yang sudah booking tapi nggak datang. Nah, akhirnya kan mengurangi kuota, kalau terlambat ya harus ikut jam berikutnya. Jadi itu yang menjadi bahan evaluasi kami kedepannya. Mungkin nanti ada pendaftaran online dan offline (on the spot) gitu,” paparnya.
Advertisement