Jokowi Heran Harga Minyak Goreng di Bandung Masih Mahal, Begini Jawaban Yana Mulyana

Jokowi heran sekaligus mempertanyakan mengapa harga minyak goreng di Kota Bandung masih mahal.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 17 Jan 2022, 17:00 WIB
Presiden Jokowi meninjau dan memberikan bantuan tunai untuk pedagang kaki lima dan warung di Pasar Sederhana Kota Bandung, Senin (17/1/2022). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Bandung - Presiden Joko Widodo heran sekaligus mempertanyakan mengapa harga minyak goreng di Kota Bandung masih mahal. Hal itu diungkapkan Jokowi melalui Pelaksana tugas (Plt)) Wali Kota Bandung Yana Mulyana saat menyambangi Pasar Sederhana, Senin (17/1/2022).

Pada saat bertemu dengan pedagang, Jokowi kaget masih ada harga minyak goreng dijual Rp20 ribu per liter.

Seperti diketahui, kunjungan Jokowi ke Bandung beragendakan beberapa kegiatan. Pertama, memberi arahan pada Dies Natalis ke-67 Universitas Parahyangan dan meresmikan Gedung Pusat Pembelajaran Arntz-Geise.

Setelah itu, Jokowi yang didampingi Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana melanjutkan kunjungan kerjanya ke Pasar Sederhana untuk memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada para pedagang kaki lima dan warung.

"Tadi presiden bicara tentang harga minyak pas ketemu pedagang. Kenapa ini masih mahal Rp20 ribu per liter," ungkap Yana.

Yana menjelaskan, persoalan kenaikan harga minyak goreng tidak bisa ditentukan pemerintah daerah, mengingat suplai minyak berada di perusahaan dan dipantau pemerintah pusat.

Dengan demikian, meski Pemkot Bandung ingin agar harga minyak goreng murah, hal itu tidak bisa dilakukan karena Pemkot Bandung tidak punya stok untuk operasi pasar.

"Kita menunggu pasokan karena operasional itu di Kemendag. Stoknya ada di sana," ucapnya.

Adapun Pemkot Bandung belum lama ini menjual harga minyak goreng Rp14 ribu per liter melalui operasi pasar murah yang bekerja sama dengan Pemprov Jabar. Namun, untuk stok untuk minyak saat ini sudah habis.

"Stok sekarang sudah habis, kemarin sudah didistribusikan," kata Yana.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya