Awal 2022, Kantor Imigrasi Soekarno Hatta Deportasi 5 WNA

Terkait penolakan masuk 63 WNA merupakan bentuk penerapan selective policy di tengah masa pandemi Covid-19 guna mencegah imported case.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 17 Jan 2022, 19:28 WIB
Berikut 9 pintu masuk perjalanan internasional untuk WNI dan WNA. (Unsplash/artur tumasjan).

Liputan6.com, Jakarta - Kantor Imigrasi Soekarno Hatta telah mendeportasi lima warga negara asing (WNA) dan menolak masuk 63 WNA ke Indonesia terhitung sejak 1 hingga 16 Januari 2022. 

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta, Romi Yudianto menuturkan, pendeportasian dan penolakan masuk WNA merupakan bentuk penerapan fungsi Keimigrasian dalam hal penegakan hukum dan keamanan negara.

"Hal ini sesuai dengan amanat UU No 6/2011 Tentang Keimigrasian," katanya, Senin (17/1/2022).

Dia juga menyebut, lima WNA yang dideportasi ini berasal dari empat negara berbeda. Dua WN asal Inggris, satu Jerman, satu Australia, serta satu Brasil.

"Jenis pelanggaran yang dilakukan antara lain empat WNA terbukti overstay atau tinggal melebihi masa izin tinggal yang diberikan, serta seorang WNA lagi terbukti memiliki paspor ganda," jelas Romi.

Menurutnya, Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Soekarno-Hatta memegang peranan penting sebagai pintu masuk utama wilayah Indonesia selama masa pandemi Covid-19, dalam upaya menjaga keamanan negara utamanya dari ancaman virus Covid-19.

Pihak Imigrasi Soekarno-Hatta telah menolak masuk 63 warga negara asing sejak 1 Januari hingga 16 Januari 2022. Sedangkan terkait penolakan masuk 63 WNA merupakan bentuk penerapan selective policy di tengah masa pandemi, guna mencegah imported case yang berpotensi dibawa oleh orang asing.

 


Dasar Hukum

Terkait dasar hukum yang menjadi acuan penolakan adalah Permenkumham No 34/2021, Surat Edaran Ditjen Imigrasi No IMI-0303.GR.01.01 Tahun 2021 dan Surat Edaran Ditjen Imigrasi Nomor IMI-0027.GR.01.01 Tahun 2022.

Adapun WNA yang ditolak masuk ke wilayah Indonesia lewat Tempat Pemeriksaan Imigrasi Soekarno-Hatta berasal dari 25 negara.

"Lima negara yang paling banyak ditolak masuk adalah 10 dari Inggris, tujuh Perancis, enam Nigeria, enam Bangladesh, dan empat Filipina," jelas Romi.

Sebanyak 21 kasus penolakan didasarkan atas Surat Edaran Ditjen Imigrasi terkait pembatasan sementara warga negara asing yang pernah tinggal dan mengunjungi beberapa negara tertentu selama 14 hari terakhir.

"Untuk tiga WNA lain, ditolak berdasarkan rekomendasi dari KKP Bandara Soekarno-Hatta karena tidak memenuhi persyaratan yang diatur di dalam SE Satgas Covid-19, seperti tidak memiliki hasil PCR atau tidak dapat menunjukan sertifikat vaksin Covid-19 dosis lengkap," ungkapnya. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya