Liputan6.com, Jakarta - Seluruh dunia saat ini tengah dihadapkan dengan tantangan digitalisasi seiring dampak Covid-19 terhadap kebiasaan sebagian besar kegiatan. Dengan begitu, ada sejumlah hal yang perlu dimiliki oleh anak muda sebagai generasi penerus.
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap ada tiga hal yang setidaknya harus dimiliki oleh anak muda di Indonesia. Tujuannya, untuk bisa bertahan di masa perubahan yang signifikan seperti saat ini.
“Pertama, adaptasi, karena ini yang paling sulit, kedua, kita harus juga mengerti perubahan teknologi, kita lihat lah perubahan handphone aja, dari BB ke titik-titik, lalu ke titik-titik, sekarang sudah ada titik-titik, ini juga di dalam perubahan itu bukan hanya ininya (tampilan) yang kita lihat, tapi behind that ada faktor inovasi dan teknologi,” terangnya dalam Instagram Live bersama Najwa Shihab, Senin (17/1/2022)
Menteri Erick khawatir, dengan ada potensi sebanyak 17,5 juta generasi digital yang dibutuhkan industri pada 2034 nanti, ternyata generasi muda saat ini tak bisa menjadi digital savvy atau generasi yang melek digital.
“dan belajar teknologi itu gak cuma di classroom, tapi internet, digital segala, tak harus susah-susah untuk masuk ke training yang ini, in yang jadi (syarat), satu adaptasi dan kedua ngerti teknologi,” katanya.
Kemudian, poin ketiga, anak muda perlu memiliki kemampuan analytical. Artinya, ia harus mampu mengambil segala keputusan berdasarkan hasil analisis sehingga bisa terarah dan tepat.
“Jadi sekarang tak bisa pakai feeling, semua harus berdasarkan data fakta, ini saya terus terang saya berharap generasi muda kita itu mesti menggalinya disana itu. Di tiga hal itu saya harap generasi muda itu bisa,” ujar Menteri Erick Thohir.
Baca Juga
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kunci Sukses
Lebih lanjut, Menteri Erick membocorkan kunci sukses agar anak muda Indonesia mampu beradaptasi dengan perkembangan digital yang jadi tantangan dunia saat ini. Kata dia, kuncinya adalah mampu membuat ekosistem dan anak muda memahami ekosistem tersebut.
“Jumlah penduduk anak muda ini banyak-banyaknya, mestinya bagus buat indonesia, kembali kuncinya mba nana, saya pengen pastiin aja generasi muda kita ini liat gak roadmap kedepannya, bayangan kedepan,” katanya.
“ini banyak juga pekerjaan yang hilang banyak jenis usaha hilang, anak-anak muda indonesia bisa gak antisipasi, karena kan ini future hidup mereka,” imbuhnya.
Sementara itu, pendiri Narasi Najwa Shihab senada dengan Menteri Erick, ia menyebut melalui IDT, ini membuka peluang untuk anak muda mempersiapkan dirinya ke era digital. Hingga saat ini kata dia, telah hampir dari 15 ribu pendaftar telah tercatat dengan lebih dari 700 ide yang telah di submit.
“Kita mau kasih kesempatan teman-teman untuk betul-betul persiapkan diri dan skill, mindset dan bangun jejaring. Kalau bicara Digital itu kolaborasi kesempatan diskusi kawinkan ide kesempatan yang harus terus dicari dan dicuri, IDT itu mungkinkan teman-teman temukan kawan-kawan se indonesia,” katanya.
Advertisement