Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menerima penghargaan Baznas l antaran dinilai sebagai salah satu kepala daerah yang concern mendukung Gerakan Zakat Indonesia.
"Saya meyakini, apabila zakat itu dikelola dengan baik, maka bisa digunakan untuk pengentasan kemiskinan di Kota Pahlawan," ujarnya di Jakarta, Senin (17/1/2022).
Advertisement
Terlebih pula, zakat ini hukumnya fardhu ain bagi umat muslim. Dia yakin, zakat Kota Surabaya bisa dimanfaatkan oleh kepentingan umat.
Saat ini zakat di Kota Pahlawan sudah dikelola oleh Baznas Surabaya. Ini pasca Eri Cahyadi mengaktifkan kembali yang sebelumnya sempat vakum selama 7 tahun.
"Saya bersyukur Baznas Surabaya kembali aktif. Saya berharap bisa mengelola zakat dengan baik, untuk menggerakkan perekonomian maupun kegiatan sosial di Kota Surabaya," ujarnya.
Zakat di Surabaya telah dimulai dari ASN (Aparatur Sipil Negara) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Sejak November 2021 lalu. Seluruh ASN pemkot setiap bulannya sudah menyisihkan pendapatan untuk berzakat.
“Saya tahu bahwa zakat itu sifatnya tahunan. Namun, akan lebih baik kalau setiap bulan kita berzakat ketika kita memiliki penghasilan," kata Cak Eri panggilan lekat Wali Kota Surabaya.
Jihad Melawan Kemiskinan
Ketua Baznas Kota Surabaya Moch Hamzah menyatakan, Baznas Surabaya terbentuk untuk menyalurkan hak-hak fakir miskin. Yakni, dengan cara jihad melawan kemiskinan melalui zakat dari umat muslim yang ada di Kota Surabaya.
“Bapak Eri Cahyadi mengajak kami untuk berjihad melawan kemiskinan, karena Baznas merupakan perpanjangan tangan pemerintah untuk mensejahterakan umat," katanya.
Meski sempat vakum selama 7 tahun, namun Moch Hamzah memastikan akan terus berupaya untuk mengejar ketertinggalan.
"Kami akan bersinergi dengan Pemerintah Kota Surabaya dan pihak swasta untuk memaksimalkan potensi yang ada untuk kesejahteraan masyarakat Kota Surabaya,” pungkas dia.
Advertisement