Liputan6.com, Jakarta Pencipta Dogecoin, Billy Markus, menyerang komunitas Web3 dengan tweet terbarunya. Dia menyebut jika pengguna Web3 hanya mengejar uang tanpa memberikan barang dan jasa sebagai gantinya.
Ini bukan pertama kalinya Markus secara terbuka menentang Web3. “Pelanggan web 2: saya ingin menukar uang dengan barang dan jasa yang saya dapatkan nilainya. Pelanggan web 3: saya ingin uang,” tulis Markus dalam cuitan Twitternya, Senin (17/1/2022).
Advertisement
Pencipta Dogecoin itu mulai mengolok-olok Web3 setelah Elon Musk, dan Jack Dorsey menentang fenomena Web3. Musk telah menjadi kritikus kuat Web3 menggunakan meme dan metode lainnya.
Dilansir dari Yahoo Finance, Selasa (18/1/2022), dalam salah satu tweetnya pada Desember lalu, Musk menggambarkan Web3 sebagai kata kunci pemasaran daripada kenyataan untuk saat ini.
Bos Tesla itu membuat cuitan, “Apakah ada yang melihat Web3? Saya tidak dapat menemukannya.” Kemudian, Markus juga menanggapi cuitan tersebut dengan sebuah gif berupa seseorang yang melihat ke toilet, menunjukkan bahwa Web3 rendah dan kotor.
Tokoh terkemuka lainnya yang telah menjadi kritikus vokal Web3 adalah Jack Dorsey. Salah satu pendiri Twitter dan CEO Blocks (yang sebelumnya bernama Square) telah menentang keterlibatan besar pemodal ventura di ruang Web3.
Alasan
Menanggapi posting Musk tentang keberadaan Web3, Dorsey menjawab bahwa itu berada di suatu tempat antara a dan z. Ini diyakini tentang mengarah pada kapitalis ventura Andreessen Horowitz.
Perusahaan Venture Capital (VC), juga dikenal sebagai a16z, telah menjadi investor terkemuka di ruang Web3 dan Decentralized Finance (DeFi). Sementara ini, menurut Dorsey Web3 adalah kontrol oleh VC dan tidak terdesentralisasi.
Berbeda dengan Dorsey, Markus tampaknya memiliki alasan berbeda mengenai ketidaksukaannya terhadap Web3.
Dilihat dari cuitannya, alasan utama Markus untuk tidak menyukai Web3 adalah karena ia tidak menawarkan nilai apa pun dan hanya tentang uang.
Pengembang Dogecoin itu pernah menggambarkan ruang kripto yaitu 95 persen sebagai hype, spekulasi, dan penipuan, dengan hanya 5 persen menjadi bagian yang keren dan menyenangkan. Dengan pernyataannya, jelas bahwa dia menganggap Web3 sebagai bagian dari 95 persen itu.
Advertisement