Liputan6.com, Jakarta Beberapa hari lalu, aktris sekaligus model Luna Maya mengungkapkan bahwa ia telah membekukan sel telurnya (egg freeszing). Hal tersebut dikatakan olehnya saat tengah berbincang dengan Venna Melinda.
Saat itu, Luna sedang membicarakan tentang pasangan hidup yang dikaitkan dengan umur. Wanita kelahiran Bali ini berpendapat bahwa umur bukanlah masalah baginya untuk segera menikah.
Advertisement
"Aku tuh enggak pernah berpikir umur itu suatu masalah, oh karena kayak dikejar umur. Ya mungkin sebagai perempuan ada biological ticking ya," ujar Luna pada video yang diunggah dalam akun YouTube Venna Melinda Channel ditulis Selasa (18/1/2022).
"Aku sudah freeze egg, dan aku pikir dengan teknologi dan pola hidup aku, aku rasa aku cukup sehat untuk seusiaku. Aku masih punya energi itu dan entah kenapa aku ngerasa aku enggak terbebani oleh usia," tambahnya.
Luna pun menjelaskan bahwa keinginan untuk melakukan freeze egg tersebut sudah ada sejak empat tahun lalu. Namun, hal tersebut baru dilakukannya pada tahun lalu.
"Aku sebenarnya sudah pengen dari empat tahun lalu. Cuma baru kesampean empat tahun lalu karena di Indonesia ada," kata Luna.
Lalu, apa sebenarnya manfaat dari pembekuan sel telur itu sendiri?
Mengutip Medical News Today, pembekuan sel telur atau yang dikenal dengan sebutan oocyte cryopreservation dapat memungkinkan wanita untuk menunda kehamilannya.
Mengingat biasanya wanita akan mengalami masa menopause pada usia 40 akhir hingga awal 50an. Pada tahun-tahun sebelum menopause, kesuburan pada wanita dinilai akan menurun.
Kemungkinan hamil
Menurut National Institutes of Health, membekukan sel telur memang membuat kehamilan kerap kali tidak semudah saat telur berada pada kondisi segar.
Namun, wanita yang telah melakukan pembekuan sel telur juga masih tetap memiliki harapan untuk dapat hamil dan mengandung di masa depan.
Pembekuan sel telur juga dinilai akan semakin baik jika dilakukan sedini mungkin, yakni pada wanita berusia dibawah 40 tahun.
Bahkan, American Society for Reproductive Medicine (ASRM) memperkirakan ada sebanyak 2 hingga 12 persen sel telur beku yang dapat berkembang menjadi kehamilan untuk wanita yang melakukannya dibawah usia 38 tahun.
Advertisement