Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut kasus Covid-19 selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021 naik signifikan hingga 258 persen. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan kenaikan kasus Covid-19 saat Nataru 2020 yang hanya 52 persen.
"Secara persentase, peningkatan kasus harian dan kasus aktif Covid-19 selama periode Nataru 2021 melonjak jauh lebih tinggi yaitu sebesar 258 persen, dibandingkan saat Nataru 2020 yang rata-rata hanya 52 persen," kata Muhadjir dikutip dari siaran persnya, Selasa (18/1/2022).
Baca Juga
Advertisement
Kendati begitu, kata dia, lonjakan kasus Covid-19 selama Nataru 2021 tidak terlalu signifikan apabila dilihat dari angka kenaikannya. Pada tahun 2020, terjadi kenaikan sebesar 6.347 kasus sedangkan pada tahun 2021 hanya 179 kasus.
"Bahkan pada 15 Januari 2022 lalu berjumlah 1.054 kasus atau lebih rendah dibanding tanggal yang sama tahun 2021 sebanyak 2.218 kasus," kata dia.
"Jadi secara persentase kenaikannya memang sangat tajam, tapi secara angka absolut relatif kecil," sambung Muhadjir Effendy.
Upaya Antisipasi Lonjakan Covid-19
Muhadjir Effendy berharap, lonjakan kasus Covid-19 usai periode Nataru dapat ditekan seminim mungkin. Di sisi lain, Muhadjir menyampaikan pemerintah telah melakukan upaya mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron, baik yang bersumber dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) ataupun karena transmisi lokal.
Mulai dari, dengan terus memantau penerapan protokol kesehatan (prokes) dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Kemudian, percepatan vaksinasi Covid-19, termasuk vaksin booster.
Selain itu, Muhadjir menuturkan Satgas Covid-19 melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana juga (BNPB) juga telah menerbitkan regulasi. Aturan itu terkait pengendalian, mobilitas, screening, serta pengendalian lonjakan kasus selama dan setelah Nataru.
Berdasarkan data pemerintah, total ada 123.313 kedatangan internasional melalui Bandara Soekarno Hatta Tangerang Banten selama 1 sampai 15 Januari 2022. Dari jumlah itu, sebanyak 3.923 atau 3,2 persen terkonfirmasi positif Covid-19.
"Dan 567 (di antaranya) kasus Omicron atau 14,5 persen. Semua kasus yang positif itu itu diisolasi sampai dipastikan sembuh," ucap Muhadjir.
Advertisement