Etherium Merosot, Intip Prediksi Harga Aset Kripto pada 19 Januari 2022

Investor dinilai tertarik menahan kripto di tengah sentimen kenaikan suku bunga the Fed.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 18 Jan 2022, 16:08 WIB
Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin, Etherium dan kripto berkapitalisasi pasar utama serta lainnya merosot pada perdagangan Selasa (18/1/2022). Hal ini  karena para pedagang terus memantau pasar (wait and see) tetapi mengambil pandangan rencana pengetatan the Federal Reserve (the Fed) sebagian besar diperhitungkan. Sehingga menekan aset kripto akhir-akhir ini.

Dengan kenaikan suku bunga Fed 3,7 untuk 2022 dan 2,3 untuk 2023, pelaku pasar tampaknya menyimpulkan risiko terhadap penetapan harga kebijakan sekarang lebih seimbang. The Fed bertemu pada 25-26 Januari dan diperkirakan belum menaikkan suku bunga.

Posisi net long kripto spekulan, atau taruhan aset kripto akan turun, dalam kurun waktu minggu ini, tetapi mereka tetap dekat dengan harga tertinggi/ All Time High (ATH)  baru-baru ini.

"Ini menunjukkan investor tertarik untuk menahan kripto di tengah "retorika hawkish dari The Fed di beberapa bulan terakhir," ujar Public Relation Manager Litedex Protocol, David Saragih dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (18/1/2022).

"Namun, aksi jual kripto di pasar spot minggu lalu menunjukkan posisi beli telah menjadi ramai,” ia menambahkan.

Pada pekan lalu, Indeks Harga Konsumen (IHK) AS pada Desember 2021 menunjukkan lonjakan 7 persen secara tahunan, angka tertinggi dalam empat dekade.

Sementara Indeks Harga Produsen (IHP) AS pada Desember 2021 yang dirilis pada esok harinya mencerminkan kenaikan 9,7 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Namun, hasil tersebut lebih baik daripada yang dikhawatirkan beberapa investor.

Namun, salah satu dampaknya ke pasar modal adalah kebijakan tersebut akan memukul aset spekulatif seperti saham dan mungkin juga kripto, karena investor memilih investasi yang lebih aman seperti misalnya obligasi pemerintah AS.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kapitalisasi Pasar Kripto

Bitcoin - Image by VIN JD from Pixabay

Dikutip dari coinmarketcap.com, kripto dengan kapitalisasi terbesar kesembilan itu melemah 9,16 persen. Namun, aset kripto itu masih menguat 11,54 persen dalam sepekan. Kini, satu keping Terra dihargai USD 77,94 per keping.

Di posisi kedua, Polkadot (DOT) melemah 4,68 persen dalam sehari. Namun, masih menguat 7,90 persen dalam sepekan ke level USD 25,80.

Selanjutnya, Solana (SOL) melemah 3,49 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, Solana masih menguat 3,87 persen dalam sepekan. Saat ini SOL dihargai USD 140,84 per keping. Pelemahan juga terjadi pada BNB. Ia melemah 3,27 persen dalam 24 jam terakhir tetapi menguat 12,13 persen dalam sepakan. Satu keping BNB kini dihargai sebesar USD 477,08.

Sementara itu, jagoan kripto, Bitcoin (BTC) melemah 1,51 persen dalam sehari. Namun, masih menguat 0,94 persen dalam sepekan. Satu keping Bitcoin kini dihargai USD 42.284. Ethereum (ETH) melemah 3 persen dalam sehari, tapi masih menguat 4,49 persen dalam sepekan. Kini, satu keping ETH dihargai sebesar USD 3.224.

Kemudian, Tether tampak melemah tipis yakni 0,01 persen ke level USD 1. Sedangkan XRP melemah 1,32 persen ke level USD 0,76.Di sisi lain, Cardano (ADA) dan USD Coin (USDC) bertahan di zona hijau. Masing-masing menguat 16,56 persen dan 0,02 persen dalam 24 terakhir. Saat ini, Cardano dihargai US$1,62 per keping. Sedangkan USD Coin dihargai USD 1 per keping.

Saat perdagangan  Selasa sore ini, Etherium di platform Litedex Protocol  (https://litedex.io) pada jam 15.00 WIB, turun di harga  USD 3.185.62 (-2,63  persen) dengan volume transaksi sebesar USD 11,95 Miliar dengan kapitalisasi pasar USD  380,22 miliar.

Sedangkan untuk perdagangan Rabu, 19 Januari 2022, Etherium kemungkinan  dibuka fluktuatif tetapi  tergelincir di kisaran  USD 3.190.50 - USD 3.290.70.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya