Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, pemerintah akan kembali membuka keran impor bawang putih tahun ini. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, volume impor diprediksi tak jauh berbeda.
"Hingga saat ini, impor bawang putih masih mencapai 95 persen dari total kebutuhan domestik," ujar Lutfi dalam konferensi pers, Jakarta, Selasa (18/1/2022).
Advertisement
Berkaca dari tahun sebelumnya, Kementerian Pertanian mengeluarkan izin impor 864.000 ton. Namun yang dikeluarkan izin oleh Kementerian Perdagangan hanya 600.000 ton, dengan realisasi tidak lebih dari 475.000 ton.
"Jadi memang biasanya kita mengimpor untuk bawang putih sekitar 500.000 ton, dan ini sesuai dengan apa yang kita jalankan dari tahun per tahunnya," kata Lutfi.
Lutfi menambahkan, dari sisi harga komoditas sepanjang tahun lalu, sempat menanjak di akhir tahun. Meski begitu, menurutnya, saat ini harga komoditas-komoditas tersebut sudah berangsur turun, khususnya cabai dan telur.
"Telur sekarang ini harganya sudah mulai mendekati dibawah HPP Rp19 ribu/kg, jadi kita liat gate farm kemarin sudah kembali sebelum kritis Nataru kemarin. Kita mau bilang biarlah petani kita mengambil keuntungan di kala itu," tandasnya.
Reporter: Anggun P Situmorang
Sumber: Merdeka.com
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Izin Impor Gula dan Daging Keluar, Mendag Jamin Stok Aman
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, pihaknya telah menerbitkan izin impor gula konsumsi dan daging sapi untuk kebutuhan dalam negeri tahun ini. Dengan ini khusus gula, pasokan dijamin aman dari lonjakan harga.
"Seperti gula, izin impornya sudah saya keluarkan. Itu akan menjadi cukup, lebih dari cukup untuk memastikan bahwa kalau terjadi kenaikan harga kita mempunyai stok yang cukup untuk kepentingan nasional," ujarnya, Jakarta, Selasa (18/1/2022).
Selanjutnya untuk daging sapi, Kemendag telah mengeluarkan izin impor, dan sebagian sedang proses realisasi. Namun demikian, Kemendag tidak memaparkan volume impor daging sapi tahun ini, karena harga daging sapi di pasar internasional sedang melonjak.
"Begitu juga dengan sapi, saya tidak bisa menyebutkan jumlahnya, karena di international market harganya lagi tight. Tetapi saya bisa memastikan bahwa semua izinnya sudah keluar, sudah di market, dan mereka sudah siap masuk," jelasnya.
Bahkan, kata Lutfi, beberapa barang yang sudah dikeluarkan izinnya akan sampai di pelabuhan Indonesia minggu depan atau minggu terakhir dari bulan Januari. "Jadi kita sudah siap dan lengkap angka-angkanya," katanya.
Advertisement