Gejala Omicron Cenderung Ringan, Jokowi: Tetap Waspada, Jangan Jemawa dan Gegabah

Jokowi meminta masyarakat tetap mengupayakan agar terhindar dari infeksi virus varian Omicron. Salah satunya dengan WFH bagi yang bisa melakukan hal tersebut.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 18 Jan 2022, 19:21 WIB
Menyambut tahun 2021, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Indonesia mampu bangkit dari pandemi COVID-19. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa berbagai studi termasuk yang dilakukan World Health Organization (WHO) menyebutkan Omicron menular lebih cepat tapi bila terpapar umumnya gejala lebih ringan tanpa harus dirawat di rumah sakit.

Meski begitu, Jokowi meminta masyarakat tetap mengupayakan agar terhindar dari infeksi virus COVID-19 varian Omicron.

"Sekali lagi, kita harus waspada. Jangan jemawa, jangan gegabah," pesan Jokowi dalam video yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa (18/1/2022).

Guna mencegah agar tidak terjadi ledakan kasus gegara Omicron di RI, Jokowi meminta agar masyarakat membatasi kegiatan di pusat keramaian dan mengusahakan agar bisa bisa bekerja dari rumah.

"Dan, bagi mereka yang bisa bekerja dari rumah lakukan bekerja dari rumah atau work from home," kata Jokowi.

 


Prokes Ketat dan Segera Vaksinasi COVID-19

Petugas medis menyiapkan vaksin COVID-19 untuk disuntikkan kepada pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (9/3/2021). Pelaksanaan vaksinasi berlangsung mulai tanggal 8 hingga 11 Maret pukul 08.00-15.00 WIB. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Jokowi juga meminta agar masyarakat menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Memakai masker misalnya, itu penting.

"Saya tidak akan bosan untuk mengingatkan saya tidak akan bosan untuk mengingakan selalu menggunakan masker," katanya.

Lalu, bagi yang belum mendapatkan vaksinasi untuk segera divaksinasi COVID-19. Bagi yang sudah dosis pertama diharapkan untuk melengkapi.

Pesan ini Jokowi sampaikan di tengah peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia yang diantaranya disebabkan oleh Omicron.

Bila kemarin sempat di angka 200-an, kasus harian COVID-19 RI terus naik bahkan pernah di atas seribu.

"Kita perlu mewaspadai tren ini tapi tidak perlu bereaksi berlebihan. Berhati-hati perlu tapi jangan menimbulkan kepanikan," katanya.


Infografis Jurus Kemenkes Cegah Laju Omicron.

Infografis Jurus Kemenkes Cegah Laju Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Cara Cek Tiket & Jadwal Vaksinasi Booster Covid-19 Gratis (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya