Liputan6.com, Jakarta - PT Indolife Investama Perkasa atau grup Salim kini memiliki saham PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) melalui pelaksanaan rights issue.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (19/1/2022), Indolife Investama Perkasa memperoleh hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dari PT Mega Corpora sebanyak 1.303.815.386 HMETD pada 14 Januari 2022.
Advertisement
Dengan demikian jumlah saham baru yang diperoleh Indolife sebanyak 1.303.815.386 saham atau setara 6 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah rights issue. Sebelumnya perseroan tidak memiliki saham BBHI.
Adapun harga pelaksanaan Rp 478 per saham. Dengan demikian Indolife rogoh Rp 623,22 miliar dalam pelaksanaan rights issue BBHI.
"Pelaksanaan HMETD yang diperoleh dari PT Mega Corpora dalam rangka PMHETD III dan status kepemilikan langsung,” tulis Direktur PT Indolife Investama Perkasa Axton Salim.
Pada penutupan perdagangan Selasa, 18 Januari 2022, saham BBHI naik 4,44 persen ke posisi Rp 5.875 per saham. Total volume perdagangan 39.836.960 dengan nilai transaksi Rp 220,1 miilar. Total frekuensi perdagangan 20.280 kali.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rights Issue Bank Allo
Sebelumnya, CT Corp, grup Salim, Bukalapak, anak usaha Grab, Carro dan Growtheum Capital Partners berpartisipasi bersama dalam rights issue PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI). Hal ini untuk akselerasi ekspansi layanan kredit ke seluruh Indonesia.
Penambahan dana ini meningkatkan modal utama Bank Allo menjadi lebih dari Rp 6 triliun. Dengan tambahan modal itu membuat Bank Allo menjadi salah satu bank digital dengan modal yang kuat di Indonesia.
Bank Allo adalah bank berlisensi penuh yang menawarkan produk rekening pribadi, bisnis, dan rekening gabungan termasuk Paylater, InstantCash, tabungan dan deposito berjangka, e-wallet, top up, pembayaran dan jasa transfer
Komisaris Bank Allo, Ali Gunawan menuturkan, pihaknya antusias untuk meluncurkan layanan pinjaman perseroan di Indonesia.
Peluncuran layanan ini mengingat hampir 280 juta jiwa, tetapi 50 persen tidak memiliki rekening bank dan 15 persen lagi masuk kategori underbanked dengan akses terbatas ke produk-produk pinjaman, investasi, dan asuransi.
"Bank Allo berharap dapat menghadirkan akses yang mudah ke produk-produk finansial untuk seluruh lapisaran masyarakat Indonesia melalui sebuah brand yang mereka ketahui dan percaya," ujar dia dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (5/1/2022).
Chairman of CT Corp Chairul Tanjung menuturkan, bagi CT Corp, kerja sama ini sebuah langkah untuk terus memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Indonesia. CT Corp memiliki lebih dari 100 juta pelanggan setia, dengan jumlah pengguna aktif yang juga besar dan berpartisipasi dalam lolaylty programs dan produk-produk kredit.
"Kami mengapresiasi upaya dari Growtheum Capital untuk menggabungkan beragam konsorsium yang akan memberikan kesempatan pada Allo untuk menyediakan fasilitas deposito pada seluruh masyarakat di penjuru Indonesia melalui penggabungan ekosistem CT Corp dan mitra strategis kami,” tutur Chairul.
Ia menambahkan, pihaknya sangat percaya akses ke ekosistem yang besar dapat membantu Allo semakin meningkatkan jumlah pelanggan setianya serta mendorong tingkat penggunaan di dalam upayanya memenuhi berbagai kebutuhan finansial masyarakat melalui user experience yang unik.
Selain itu, CEO grup Salim, Anthoni Salim mengatakan, sebagai brand terpercaya di Indonesia yang memberikan solusi bagi kebutuhan harian para konsumen dari semua umur dan latar belakang melalui produk makanan, ritel, consumer services, logistik dan infrastruktur teknologi, pihaknya menyambut baik untuk menjadi mitra strategis utama Allo.
Hal ini untuk membangun ekosistem yang menyediakan layanan kredit sesuai kebutuhan dan berkelanjutan sesama masyarakat Indonesia.
Advertisement
Investor yang Serap Rights Issue Bank Allo
Sebelumnya, investor akan menyerap saham PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) melalui penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu III (PMHMETD III) atau rights issue. Investor tersebut termasuk PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) hingga grup Salim.
Mengutip keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa, 4 Januari 2022, PT Allo Bank Indonesia Tbk akan menambah modal dengan menerbitkan HMETD kepada pemegang saham perseroan sebanyak 10.047.322.871 saham biasa atas nama atau sebesar 86 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan saat ini.
Apabila dibandingkan dengan jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah PMHETD III menjadi sebesar 46,24 persen dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
PT Allo Bank Indonesia Tbk menetapkan harga pelaksanaan Rp 478 per saham. Dengan demikian jumlah dana yang akan diterima perseroan dalam rights issue Rp 4,8 triliun. Setiap pemegang 100 saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 11 Januari 2022 berhak atas 86 HMETD.
Berdasarkan surat pernyataan kesanggupan dan ketersediaan dana pada 27 Desember 2021, PT Mega Corpora selalu pemegang saham utama perseroan dengan kepemilikan 90 persen telah menyatakan hanya akan mengambil bagian dan melaksanakan sebagian haknya dari HMETD yang menjadi haknya sebanyak 2.712.777.020 HMETD.
Jumlah itu sekitar 30 persen dari seluruh HMETD yang menjadi hak Mega Corpora. PT Mega Corpora menyatakan memiliki dana cukup untuk melaksanakan rights issue dan siapkan dana Rp 1,3 triliun.
Selain itu, Mega Corpora juga akan mengalihkan sebagian rights issue yang menjadi haknya. Hal ini sesuai dengan pasal 21 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 9/POJK.04/2018 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka pada waktu Mega Corpora menjadi pengendali perseroan.
Mega Corpora akan mengalihkan saham yang tidak dilaksanakan dalam rights issue kepada PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), Abadi Investments Pte Ltd (AI), PT Indolife Investama Perkasa (IIP), H Holding Inc atau Grab (HH), Trusty Cars Pte Ltd (TC), dan PT CT Corpora (CTC).