Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin membeberkan alasan ada sejumlah daerah yang belum bisa menggelar vaksinasi booster. Salah satu alasannya, daerah yang bersangkutan masih belum mau menyuntikkan booster, terutama kepada lansia.
"Mohon maaf, ada kabupaten/kota yang tidak mau dulu suntik lansia untuk booster. Saya bilang, ya kalau enggak mau ya suntik dulu (kelompok sasaran) yang lain, baru kemudian untuk booster lansia," ucap Budi Gunadi saat Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (18/1/2022).
Baca Juga
Advertisement
Kementerian Kesehatan juga berfokus pelaksanaan vaksinasi booster diprioritaskan kelompok lansia dan rentan. Walau ada daerah yang belum menggelar vaksinasi booster, setidaknya dapat memberikan semangat untuk mengejar vaksinasi lengkap 2 dosis (vaksinasi primer) terlebih dahulu.
"Saya bilang, semua kabupaten/kota boleh booster, asalkan lansia. Ini sengaja kita pasang juga. Lansia tetap akan dikasih booster di seluruh kabupaten/kota," imbuh Budi Gunadi.
"Kita harap juga bisa memberikan insentif, sehingga semua orang ngejar kepala daerahnya masing-masing supaya bisa semua suntik (vaksinasi) primer dulu, kemudian pemberian vaksin booster."
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Lebih dari 170 Orang Terima Vaksin Booster
Berdasarkan data yang dihimpun Kemenkes per 17 Januari 2022, sudah lebih dari 170 ribu orang menerima vaksin booster. Jumlah tersebut termasuk kelompok lansia dan masyarakat umum (rentan).
"Sejak kick off tanggal 12 Januari 2022, sudah 170.095 orang menerima vaksin booster," Budi Gunadi Sadikin menambahkan.
Data per 17 Januari 2022 juga mencatat, ada 3 provinsi dengan capaian vaksinasi booster di atas 20 persen, yaitu Jawa Barat (40,17 persen), Jawa Timur (25,98 persen), dan DKI Jakarta (25,66 persen).
Adapun pelaksanaan vaksinasi program dosis lanjutan (booster) bagi sasaran lansia dapat dilaksanakan secara serentak di seluruh kabupaten/kota, sedangkan sasaran non-lansia dilaksanakan di kabupaten/kota yang sudah mencapai cakupan dosis 1 total minimal 70 persen dan cakupan dosis 1 lansia minimal 60 persen.
Advertisement