Liputan6.com, Beijing - Olimpiade Musim Dingin Beijing kian dekat, wilayah Xinjiang yang bermasalah kini dijadikan sebagai poster untuk industri olahraga musim dingin di China. Banyak perusahaan asing bergegas untuk menjadi bagian dari Olimpiade musim dingin ini, meskipun negara-negara Barat menuduh bahwa China melakukan genosida terhadap etnis Muslim di Xinjiang.
Baca Juga
Advertisement
Kini, jangkauan pertandingan musim dingin di China meluas jauh melampaui Beijing. Menjelang Olimpiade Beijing 2022, dorongan pemerintah untuk mempromosikan Xinjiang sebagai tujuan olahraga musim dingin telah ditingkatkan.
Gambar kereta luncur yang ditarik kuda melewati gubuk kayu yang tertutup salju, dikombinasikan dengan pemain ski di acara uji coba, telah banyak ditampilkan dalam poster promosi di media pemerintah. Hampir seolah-olah wilayah bermasalah ini adalah bagian dari Olimpiade, seperti dikutip dari laman BBC, Rabu (19/1/2022).
Presiden Xi Jinping secara pribadi telah meminta 300 juta orang China untuk bermain ski.
Banyak perusahaan asing juga mengantre untuk memanfaatkan momen Olimpiade Beijing 2022. Perusahaan snowboarding Burton adalah salah satunya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kamp atau Penjara?
Craig Smith, bos anak perusahaan di China, mengatakan kepada BBC Burton tidak ingin "menceraikan" dirinya dari wilayah itu dengan menolak berbisnis di sana, meskipun ada tuduhan pelanggaran hak asasi manusia.
Kelompok hak asasi manusia percaya China telah menahan lebih dari satu juta anggota komunitas minoritas Uyghur di luar keinginan mereka selama beberapa tahun terakhir.
Mereka yang tergabung dalam jaringan besar disebut oleh China harus mengikuti pembinaan di kamp pendidikan dan menghukum ratusan ribu orang dengan hukuman penjara.
BBC telah melaporkan indoktrinasi massal dan penahanan orang Uyghur di kamp-kamp skala besar yang awalnya dibantah oleh China.
Tetapi bagi perusahaan seperti Burton, China adalah bagian besar dari upaya ekspansi.
Negara ini diprediksi akan menjadi pasar olahraga salju terbesar di dunia pada tahun 2025.
Diperkirakan negara ini akan dikunjungi sekitar 55 juta kunjungan lantararan olahraga musim dingin setiap tahun, dan banyak dari mereka berasal dari China sendiri.
Ini juga diharapkan menjadi tujuan global terutama bagi para petualang.
Advertisement