Liputan6.com, Jakarta Indonesia kembali kedatangan 1,4 juta vaksin AstraZeneca, yang merupakan donasi dari Pemerintah Belanda dan Jepang. Vaksin COVID-19, yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa, 18 Januari 2022 termasuk tahap kedatangan ke 198 dan 199.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan, vaksin AstraZeneca yang tiba dalam tahap 198 berjumlah 228.800 dosis. Ini adalah dukungan Pemerintah Belanda melalui COVAX Facility atau COVID-19 Vaccines Global Access, sebuah inisiatif global yang ditujukan untuk akses setara untuk vaksin-vaksin COVID-19.
Baca Juga
Advertisement
Donasi ini terhitung pengiriman ke-10 dukungan vaksin dari Pemerintah Belanda. Adanya ketibaan AstraZeneca kali ini, Indonesia telah menerima sejumlah 6.047.400 dosis vaksin dari Belanda.
"Dukungan ini merupakan bukti solidaritas yang kuat dari Belanda bagi program vaksinasi Indonesia," ujar Retno melalui pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com, Rabu (19/1/2022).
Secara terpisah, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong mengatakan, vaksin AstraZeneca tahap 199 berjumlah 1.175.800 dosis. Vaksin ini donasi dari Pemerintah Jepang.
"Sehingga total vaksin COVID-19 yang tiba pada Selasa ini sebanyak 1,4 juta dosis vaksin AstraZeneca," lanjut Usman.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Komitmen Jepang Kirim 2,72 Juta Vaksin COVID-19
Usman Kansong turut mengapresiasi Pemerintah Jepang yang terus mendukung Indonesia dalam menangani COVID-19, di antaranya dengan memberi dukungan vaksin COVID-19.
Hibah vaksin dari Pemerintah Jepang merupakan bagian dari komitmen Jepang memberikan 2,72 juta dosis vaksin tambahan bagi Indonesia. Sebelumnya, Jepang telah memberikan sekitar 4,15 juta dosis vaksin kepada Indonesia pada 2021.
"Hal ini membuktikan eratnya hubungan kedua negara, serta besarnya komitmen bersama menangani pandemi COVID-19, khususnya di kawasan Asia," lanjut Usman.
Pemerintah Indonesia telah menempuh jalur diplomasi, baik bilateral maupun multilateral untuk pengadaan vaksin COVID-19. Seluruh vaksin yang datang termasuk bagian dari upaya pemenuhan kebutuhan vaksin bagi masyarakat.
"Banyaknya jumlah penduduk Indonesia membuat kebutuhan vaksin juga sangat banyak. Karenanya, sejak awal, Pemerintah Indonesia melakukan upaya diplomasi untuk bisa secara cepat dan lancar mendapatkan akses vaksin," pungkas Usman.
Advertisement