Pengusaha Jamin Pasokan Bahan Baku Minyak Goreng Aman

Sekitar 70 persen produksi minyak kelapa sawit yang merupakan bahan baku dari minyak goreng diekspor ke berbagai negara.

oleh Tira Santia diperbarui 19 Jan 2022, 18:00 WIB
Penjual memperlihatkan minyak goreng kemasan di kiosnya Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (19/1/2022). Pemerintah resmi mengimplementasikan kebijakan minyak goreng satu harga Rp14.000 per liter untuk semua jenis kemasan mulai hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mendukung kebijakan pemerintah soal minyak goreng satu harga di level Rp 14 ribu per liter. GAPKI pun menjamin ketersediaan minyak sawit untuk bahan baku minyak goreng aman.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joko Supriyono, dalam RDP dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (19/1/2022).

“Kami dari GAPKI tidak secara langsung berhubungan dengan minyak goreng, maka posisi kami adalah kalau GAPKI tentu mendukung program ini yang dipimpin oleh Kementerian Perdagangan. Yang jelas bahwa kami bisa mengatakan ketersediaan CPO untuk bahan baku minyak goreng sangat cukup,” kata Joko.

kata Joko, memang tidak bisa dipungkiri harga CPO global mengalami kenaikan terus menerus. Kenaikan terjadi, lantaran harga minyak nabati lainnya juga naik, seperti minyak kedelai, minyak matahari. Artinya, bukan hanya minyak goreng sawit yang naik.

Jika dilihat dari rantai pasok industri minyak sawit global. Minyak sawit ini bagian dari minyak nabati global, sehingga memang menjadi komoditas global dan harganya akan saling beriringan dengan minyak nabati lainnya di pasar global.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Ekspor

Ilustrasi CPO 5 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Lebih lanjut, sekitar 70 persen produksi minyak kelapa sawit diekspor ke berbagai negara. Namun, kelihatannya dalam 2 tahun terakhir ekspor tersebut mulai menurun, dan kemungkinan nilai ekspor minyak kelapa sawit akan berada di kisaran 65 persen dari total produksi.

“Kemungkinan tinggal 65 persen ekspor, dan ekspor kita itu terdiri sebagian besar produk olahan baik itu dalam bentuk biodiesel, oil kimia, Processing CPO-nya dan CPO,” ujarnya.

Adapun terdapat 10 negara tujuan ekspor kelapa sawit Indonesia, yang terbesar adalah ke China, disusul ke India, Pakistan, Malaysia, Netherland, Amerika, Spanyol, Italia, Bangladesh dan Mesir.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya