Liputan6.com, Jakarta Sutradara serial Layangan Putus yakni Benni Setiawan minta maaf kepada emak-emak se-Indonesia. Permohonan maaf ini disampaikannya dalam sesi interviu eksklusif dengan Showbiz Liputan6.com pekan ini.
Ia menyadari Layangan Putus yang diperkuat Putri Marino, Anya Geraldine, dan Reza Rahadian sukses mengaduk emosi penonton. Hampir tiap minggu, serial ini trending di mesin pencari Google dan Twitter.
Baca Juga
Advertisement
Beragam cerita dan keluhan para suami bertebaran di medsos. Bahkan, ada suami yang kerap dicurigai istri gara-gara punya nama Aris, karakter pasangan manipulatif yang dimainkan Reza Rahadian.
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saya Minta Maaf
Ada pula suami yang komplain di medsos, gara-gara menonton Layangan Putus, istri jadi rajin mengecek isi ponselnya. Entah benar atau tidak, Benni Setiawan merasa tak enak hati.
“Saya minta maaf kepada emak-emak se-Indonesia yang tensi darahnya mungkin naik gara-gara menonton polah Aris dan Lydia,” ujar Benni Setiawan lewat sambungan telepon.
Advertisement
Perselingkuhan Aris
“Yang mungkin gara-gara menonton perselingkuhan Aris jadi rajin ngecek ponsel suami. Ibu-ibu, saya yakin suami Anda enggak kayak Aris,” sutradara film Bukan Cinta Biasa menyambung.
Benni Setiawan kemudian mengaku, Layangan Putus serial pertama yang digarapnya sejak berkarier sebagai sutradara pada 2009. Ia kaget efek Layangan Putus bisa sedahsyat ini.
Penggambaran Kinan
Dalam pandangan Benni Setiawan, tema Layangan Putus memang tidak baru. Kehidupan pasutri terganggu oleh kehadiran orang ketiga. Namun, ada perbedaan yang ditawarkan serial ini, misalnya tokoh protagonis yakni Kinan (Putri Marino).
“Kinan tak digambarkan sebagai protagonis yang menerima keadaan begitu saja. Dia lembut, cerdas, kuat, punya strategi dan tidak sembarang dalam berbuat. Dia punya fase titik balik. Makanya episode ke-6 mulai pecah,” ulasnya.
Advertisement
Setelah Selesai
Benni Setiawan lantas mengenang, syuting salah satu adegan Kinan curhat kepada teman. Walau adegannya hanya duduk tapi emosi yang terlepas luar biasa. Dialognya panjang dan Putri Marino diberi ruang untuk meluapkan perasaan Kinan.
“Setelah selesai, semua kru maih terdiam bahkan ada yang mewek melihat penjiwaan Putri Marino di depan kamera. Saya bilang, adegan ini memang nyesek,” Benni Setiawan mengakhiri.