Ragam Hoaks Seputar Swab Test, Simak Faktanya

Swab test menjadi cara untuk mengetahui apakah seseorang terpapar virus covid-19 atau tidak.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 21 Jan 2022, 14:13 WIB
ilustrasi hoaks swab test covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Swab test menjadi cara untuk mengetahui apakah seseorang terpapar virus covid-19 atau tidak. Namun sayangnya hoaks terkait swab test terus menyebar di masyarakat melalui media sosial maupun aplikasi percakapan.

Lalu apa saja hoaks seputar swab test? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Tidak Benar Swab Test Akibatkan Kerusakan Kelenjar Pineal

Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi swab test mengakibatkan kerusakan kelenjar pineal, klaim tersebut diunggah salah satu akun akun Facebook, pada 17 Januari 2022.

Unggahan swab test mengakibatkan kerusakan kelenjar pineal tersebut berupa video seorang yang hidungnya mengeluarkan darah.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Tak henti-hentinya diingatkan..

Ini efek test swab ...

Contoh nya merusak kelenjar Piniel dinding serabut perasa.. Hingga rasa takut

makin bertambah. Hilangnya kepekaan.

Astaghfirullah...

SADARLAH ‼️"

Benarkah swab test mengakibatkan kerusakan kelenjar pineal? Simak dalam artikel berikut ini...

2. Cek Fakta: Tidak Benar Wajah dalam Foto Ini Akibat Swab Test

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim foto wajah akibat rutin swab test. Foto tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 16 Oktober 2021.

Unggahan tersebut menampilkan dua orang dengan lobang hidung yang lebih besar. Dalam foto tersebut terdapat tulisan "satu tahun setelah swab test".

"Akibat mau kemana mana wajib swap"

Foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Ketika sudah terbiasa...#paksinsajahidungnya"

Benarkah klaim foto wajah setelah rutin swab test? Simak dalam artikel berikut ini...

3. Cek Fakta: Hoaks Swab Test Bisa Membahayakan Otak

Beredar di media sosial postingan bahaya swab test terhadap otak manusia. Postingan ini sempat muncul beberapa bulan lalu namun hadir lagi dengan narasi yang berbeda.

Salah satu akun yang mempostingnya bernama Sulis Kahfi. Ia mengunggahnya di Facebook pada Rabu (18/11/2020).

Dalam postingannya ia mengunggah tangkapan layar percakapan dan tiga foto lain dengan narasi sebagai berikut. "Bkn. Swab itu biting (lidi, red) yang dimasukkan ke dlm hidung. Itu Bisa Resiko Lapisan Otak Pecah& Tjdi Pendarahan bisa mati. Ada kjdian spt itu di Canada."

Selain itu ia menambahkan narasi: "Uji swab itu kayak gini bosku Ternyata itu alat uji buat hewan yang idungnya panjang. Tebar manfaat baik ya,agar kebaikan balik padamu dan bertemu dengan orang orang baik..."

Lalu benarkah swab test bisa membahayakan otak? Simak dalam artikel berikut ini...

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya