Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyesalkan ulah pihak tak bertanggung jawab terkait hilangnya alat pemantau aktivitas seismik yang dipasang di kawasan Gunung Sumbing, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Menurutnya, tindakan pencurian terhadap alat pendeteksi kegempaan itu bisa beresiko fatal terhadap keselamatan warga lainnya.
Advertisement
"Jangan karena mencari keuntungan pribadi, keselamatan masyarakat kita korbankan. Jangan sampai pencurian early warning system seperti ini terulang," tulis Ganjar melalui akun Twiter pribadinya.
Sebelumnya, petugas Pos Pengamatan Gunung Api Sindoro-Sumbing, Warseno mengatakan hilangnya alat pemantau itu berawal dari kecurigaan petugas. Pasalnya, data di lapangan tidak bisa dimonitor sejak 12 Januari 2022.
"Dengan harapan pada tanggal 13 Januari 2022 gangguan alat tersebut bisa pulih kembali. Maka, kami tunggu dan ternyata tetap tidak bisa, kemudian pada tanggal 14 Januari 2022 kami mengecek ke lapangan ternyata aki sudah hilang," ujar Warseno.
Kondisi Kotak Penyimpanan Rusak
Dia menduga hilangnya alat tersebut karena dicuri. Sebab, kotak yang digunakan untuk menyimpan alat tersebut kondisinya sudah dibongkar.
Seperti yang disampaikan Ganjar, Warseno menyayangkan kasus pencurian itu. Pasalnya, alat itu cukup penting untuk memantau aktivitas kegempaan di kawasan gunung api.
"Alat tersebut untuk memantau aktivitas kegempaan gunung api. Alat ini sangat penting sebagai refrensi atau data utama pada sistem pemantauan gunung api," katanya.
Advertisement