Menjaga Kesehatan Mental dan Lebih Cinta Diri Sendiri dengan Lari

Lari dapat jadi wujud mencintai diri sampai menjaga kesehatan mental, terlebih di masa pandemi Covid-19.

oleh Putu Elmira diperbarui 20 Jan 2022, 05:01 WIB
Ilustrasi lari. (dok. Unsplash.com/Tomasz Woźniak @huckster)

Liputan6.com, Jakarta - Pentingnya menjaga kesehatan mental tiada henti digaungkan oleh berbagai pihak. Salah satu aksi nyata pelaksanaannya terwujud dalam sebuah gerakan bertajuk "Pelarian" yang digagas oleh perusahaan rintisan di bidang creative marketing, Creative Tribe.

Strategic Planner Creative Tribe Iman Sadeqh menyampaikan pandemi Covid-19 telah mendorong munculnya kecemasan hingga stres yang bisa sangat berdampak pada diri sendiri. Namun sayangnya, tidak semua pihak dapat menyadari hal tersebut.

"Aktivitas ini membantu menyadarkan kembali bahwa kalau sudah mulai perasaan tidak enak, stres, keluar saja dan do your exercise, bisa lari atau jalan," kata Strategic Planner Creative Tribe Iman Sadeqh saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 19 Januari 2022.

Iman melanjutkan seseorang bisa sedikit menjauh dari masalah kesehatan mental dengan beragam kegiatan, termasuk berolahraga. Kampanye terbuka ini mengajak generasi milenial dan Gen Z peduli dan menumbuhkan kesadaran kolektif pada isu kesehatan mental. Inisiasi dengan format berlari disasar karena mudah diadopsi banyak orang.

Business Director Creative Tribe Nadian Almatsier mengungkapkan gagasan kampanye ini digelar dalam rangka menyambut Hari Kasih Sayang di Februari 2022. Siapa saja dapat ambil bagian dalam menggaungkan kesadaran mengenai isu kesehatan mental.

"Ide ini dalam rangka Valentine untuk kita memberi kasih sayang buat diri sendiri dan mengajak lari bareng-bareng boleh dekat atau jauh, tapi yang penting diniati," jelas Nadian.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Gaung Isu Kesehatan Mental

Ilustrasi kesehatan mental (dok. pexels)

"Pelarian" mengajak berbagai pihak untuk lari di Minggu, 13 Februari 2022 sembari mengenakan kaus warna putih sebagai tanda ambil bagian dalam kampanye ini. Aksi tersebut sekaligus bentuk apresiasi dan kepedulian terhadap diri sendiri juga sesama.

"Habis lari bisa sertakan hashtag pelarian di Instagram Story dan ingin banyak orang tergerak dengan movement ini," tambahnya.

Sementara, bakal ada sederet agenda yang dilaksanakan menjelang puncak acara. Sebut saja ada sesi bincang-bincang melalui podcast dan Instagram Live series yang menghadirkan narasumber HatiPlong, penyedia layanan kesehatan mental dan sejumlah mitra kampanye lainnya untuk berbagi pengetahuan tentang kesehatan mental dan gaya hidup modern yang sehat.


Lari Jadi Terapi

Ilustrasi lari (dok. Pixabay.com/272447)

CEO dan penggagas HatiPlong sekaligus mitra movement Farah Djalal menyebut kesehatan mental dan fisik selalu saling berhubungan. Berdasarkan penelitian kesehatan mental, salah satu terapi mengatasi gangguan kesehatan mental adalah dengan rajin berolahraga karena dapat melepaskan hormon endorfin.

"Ada hormon endorfin yang meningkatkan mood yang positif dan hormon-hormon lain yang meningkatkan energi. Lari bagian dari terapi yang diberikan kepada orang dengan gangguan kesehatan mental," jelasnya.

Terkait kesehatan mental, Farah mengingatkan untuk tidak self-diagnose atau mendiagnosis diri sendiri. Meski saat di zaman modern ini semua informasi bisa ditemukan, namun tidak semua informasi akurat.

"Jadi, jangan semerta-merta hanya dengan mencari informasi yang tersedia begitu saja kemudian self-diagose. Impactnya bisa ke mana-mana," jelasnya.


Infografis Ajang Lari Internasional untuk Milenial

Infografis Ajang Lari Internasional untuk Milenial. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya