Liputan6.com, Surabaya Surabaya tak hanya dikenal dengan julukan kota pahlawan. Sejumlah objek wisata menjadi salah satu daya tarik pengunjung untuk datang ke kota ini.
Mulai dari museum, pantai, gedung kesenian hingga kuliner bernuansa Jawa Timur. Nuansa perkampungan yang ada di Surabaya juga tidak kalah menarik perhatian pengunjung.
Sebagian besar wilayah perkampungan di Surabaya memiliki sejarah tersendiri. Bahkan, beberapa kampung yang ada di Surabaya sudah membuka diri untuk dikunjungi wisatawan.
Baca Juga
Advertisement
Adapun beberapa wisata perkampungan di Surabaya tersebut menjadi rekomendasi para pengunjung. Seperti Kampung Jambangan, kampung ini memanfaatkan sampah plastik untuk fesyen saat ada pengunjung datang.
Bagi yang berwisata di Kampung Jambangan ini, kalian akan disuguhkan berbagai jenis gaun warna-warni karya masyarakat setempat. Uniknya bahan yang digunakan untuk gaun-gaun ini adalah sampah-sampah plastik yang dikumpulkan warga ke Bank Sampah.
Biasanya sampah plastik yang digunakan yakni plastik detergen, sabun, karung goni hingga biji-bijian. Oleh karena itu, Kampung Jambangan dicetuskan sebagai pusat daur ulang sampah plastik di Kota Surabaya dengan konsisten menjalankan 3R, yakni reduce, reuse dan recycle.
Upaya peduli lingkungan memberi dampak positif bagi warga Kampung Jambangan Surabaya. Selain lingkungan yang bersih juga membantu perekonomian masyarakat.
Saksikan video pilihan berikut ini
Kampung Tertua Hingga Produksi Rempah
Selain itu, Kampung Peneleh. Kampung tertua dengan Pemakaman di Area Rumah Kampung Peneleh ini memiliki banyak nilai sejarah. Mulai dari kampung tertua ditandai dengan keberadaannya di Lir Brantas yang merupakan tempat transportasi utama masyarakat pada masa itu.
Disini juga banyak pemakaman di area rumah warga, konon katanya masyarakat memakamkan keluarganya yang meninggal di kawasan rumahnya. Jadi jangan heran jika saat berkunjung ke Peneleh melihat makam di teras atau disamping rumah warga.
Di Peneleh wisatawan akan melihat bangunan-bangunan rumah tua. Seperti rumah H.O.S Tjokroaminoto sang guru bangsa hingga Masjid Jami Peneleh yang merupakan peninggalan Sunan Ampel dan masih banyak lagi.
Berikutnya adalah Kampung Lawas Maspati. Kampung ini dahulu dikenal dengan kampung keraton. Warga Maspati masih melestarikan permainan tradisional yang diwariskan turun temurun.
Saat berkunjung ke Kampung Lawas Maspati, pengunjung akan disuguhkan dengan nuansa permainan tradisional di sepanjang jalan kampung. Di kampung ini juga kalian akan menjumpai puluhan bangunan kuno peninggalan Belanda yag masih berdiri kokoh.
Kampung Herbal Nginden dikenal kaya akan rempah-rempah bagi kalian pecinta minuman herbal atau jamu bisa berkunjung ke Kampung Herbal Nginden yang berada di Gang VII, RT 9/RW 5 Kelurahan Nginden Jangkungan, Sukolilo, Surabaya.
Pasalnya sejak 2015 lalu warga setempat memanfaatkan lahan kosong kampung seluas kurang lebih 3000 meter untuk kebun berbagai tanaman herbal. Disini setidaknya terdapat 200 jenis tanaman herbal seperti kunyit, empon-empon, jahe dan masih banyak lagi.
Penulis: Khoirotul Lathifiyah
Advertisement