Liputan6.com, Jakarta - PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) memperoleh fasilitas kredit senilai Rp 1 triliun dari PT Bank HSBC Indonesia. Perjanjian kredit tersebut dilakukan pada 17 Januari 2022 dengan jatuh tempo dalam 60 bulan.
Perjanjian kredit dengan fasilitas kredit senilai Rp 1 triliun itu telah ditandatangani oleh dan antara Sarana Meditama Metropolitan sebagai debitur, HSBC sebagai kreditur, dan PT Sarana Meditama International, PT Kurnia Sejahtera Utama, PT Sarana Meditama Anugerah, dan PT Elang Medika Corpora, sebagai penanggung (perjanjian kredit).
Advertisement
Corporate Secretary PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk, Rahmiyati Yahya menjelaskan, fasilitas kredit tersebut akan dialokasikan untuk operasional perseroan terkait kegiatan usaha perseroan, yakni untuk penyediaan jasa kesehatan.
"Perseroan akan menggunakan fasilitas kredit tersebut untuk keperluan modal kerja, atau rencana akuisisi atau investasi, atau kegiatan usaha kerja dan pengeluaran operasional Perseroan, sepanjang hal tersebut terkait dengan kegiatan usaha penyediaan jasa kesehatan," tutur Rahmiyati dalam keterbukaan informasi bursa, Rabu (19/1/2022).
Rahmiyati menyampaikan tidak terdapat dampak yang material yang merugikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan operasional Perseroan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harga Penawaran Tender Offer SAME
Sebelumnya,PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME), emiten pengelola RS EMC akan melakukan penawaran tender wajib saham PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK). Penawaran tender wajib ini dilakukan setelah perseroan akuisisi 63,48 persen saham RSGK.
Mengutip prospektus perseroan keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin 20 Desember 2021, Sarana Meditama Metropolitan akan gelar penawaran tender wajib sebanyak-banyaknya 158.046.000 saham biasa atas nama yang dimiliki oleh pemegang saham publik PT Kedoya Adyaraya Tbk, berdasarkan peraturan nomor 9/POJK.04/20218.
Jumlah saham tender wajib itu setara dengan sebanyak-banyaknya 17 persen dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 200 per saham.
Adapun harga penawaran sebesar Rp 1.720 per saham. Dengan demikian, SAME merogoh kocek Rp 271,83 miliar untuk pelaksanaan tender wajib.
Harga pengambilalihan sebesar Rp 1.720 per saham perusahaan sasaran yang dibayarkan oleh perseroan kepada PT Medikatama Sejahtera pemegang 40 persen saham perusahaan sasaran sebelum pengambilalihan, atas pembelian 335.882.040 saham milik PT Medikatama Sejahtera atau setara 36,13 persen dari modal disetor perusahaan sasaran. Kemudian kepada PT Bestama Medikacenter Investama, pemegang 22 persen saham perusahaan sasaran sebelum pengambilalihan, atas pembelian 82.469.460 saham milik PT Bestama Medikacenter Investama atau setara 8,87 persen dengan harga pembelian Rp 1.720 per saham atau seluruhnya sebesar Rp 719,56 miliar.
Perseroan menggelar penawaran tender wajib ini untuk mematuhi Peraturan Nomor 9/POJK.04/2018 yaitu pihak yang melakukan penawaran tender wajib untuk memberikan kesempatan kepada pemegang saham perusahaan sasaran untuk menjual saham pada harga penawaran tender wajib.
Sebelum pengambilalihan, perseroan memiliki 18,49 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam RSGK. Kemudian setelah efektifnya pengambilalihan, perseroan memiliki 63,48 persen saham RSGK sehingga perseroan menjadi pemegang saham terbesar dan pengendali baru.
Pada 22 Oktober 2021, SAME membeli 23.383.000 saham RSGK atau setara 2,52 persen dengan harga Rp 1.720 per saham. Dengan demikian, SAME genggam 66 persen saham RSGK.
Advertisement
Masa Penawaran Tender
Bagi pemegang saham yang akan melepas saham RSGK miliknya dalam penawaran tender wajib ini, perseroan telah menetapkan masa penawaran yang dimulai 21 Desember 2021-19 Januari 2022. Perseroan telah menunjuk PT Mandiri Sekuritas untuk pelaksanaan tender wajib tersebut.
“Perseroan memiliki dana yang cukup untuk pelaksanaan tender wajib dan sumber dana yang digunakan oleh perseroan berasal dari kegiatan usaha perseroan yaitu laba dan sisa modal kerja perseroan,” tulis manajemen perseroan dalam prospektus yang diterbitkan.
SAME mengambil alih saham RSGK untuk mengembangkan usaha dan merealisasikan visi perseroan untuk menjadi grup rumah sakit terdepan dalam pemberian layanan kesehatan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan setiap pasien dengan lebih efisien. Dengan demikian, dapat memaksimalkan peluang ekspansi perseroan.