Jokowi Ungkap Kriteria Kepala Otorita di Ibu Kota Negara Nusantara

Jokowi menjelaskan IKN akan mencerminkan kota yang sehat, kota yang efisien, kota yang produktif, dan zero emission. IKN akan menjadi ibu kota baru yang smart dan kompetitif.

oleh Irna Gustiawati diperbarui 19 Jan 2022, 23:13 WIB
Presiden Joko Widodo memimpin pelantikan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI di Istana Negara Jakarta, Rabu (17/11/2021). Jenderal Andika Perkasa menggantikan Panglima TNI sebelumnya Marsekal Hadi Tjahjanto yang memasuki masa pensiun. (Foto: Agus Suparto/Biro Sekretariat Kepresidenan)

Liputan6.com, Jakarta - Usai pemerintah dan DPR mensahkan UU Ibu Kota Negara (IKN), muncul nama-nama yang kemungkinan akan menjadi calon Kepala Otorita di Nusantara. Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap dua kriteria ini ada di calon pemimpin di IKN.

“Kalau saya pinginnya ada latar belakang arsitektur dan punya pengalaman sebagai kepala daerah,” ungkap Jokowi dalam acara Pertemuan Presiden dengan Pemimpin Redaksi Media Nasional di Istana Negara, Rabu (19/1/2022).

Jokowi menjelaskan IKN akan mencerminkan kota yang sehat, kota yang efisien, kota yang produktif, dan zero emission. IKN akan menjadi ibu kota baru yang smart dan kompetitif.

“Membangun budaya kerja,, mindset baru berbasis inovasi dan teknologi,” katanya.

Pembangunan IKN hingga selesai menurutnya butuh waktu 15-20 tahun. Namun pada tahun 2024 diharapkan sudah bisa pindah Istana,serta 4-6 kementerian. “Yang penting infrastruktur terlebih dahulu Kita harapkan pembangunan di luar istana itu dari investasi juga,” kata Jokowi.

IKN yang memiliki luas 265 ribu hektar dibandingkan Jakarta yang hanya 56 ribu hektar, menurut Jokowi bertujuan untuk pemerataan. Karena saat ini kegiatan ekonomi dan penduduk 58 persen terkonsentrasi di Pulau Jawa.

 


Seperti Apa IKN?

Ditanya seperti apa nanti Jakarta setelah ada IKN? “Jakarta ya seperti New York, pusat bisnis, kalau IKN seperti Washington,” katanya.

IKN yang dibangun dengan konsep Nagara Rimba Nusa akan menggunakan energi hijau dari Sungai Kayan. Di Nusantara juga akan ada rumah sakit bertaraf internasional seperti yang ada di Bali (Mayo Clinic).

Mengenai nama Nusantara sendiri, menurutnya itu adalah nama yang paling banyak pendukungnya.

“Nama Nusantara itu dipilih dari 80 usulan nama, yang terakhir dipilih itu 8-10, pendukungnya paling banyak Nusantara, itu sudah berdasarkan ahli sejarah, ahli Bahasa dan ahli yang mengetahui nama-nama,” kata Jokowi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya