Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara, Jokowi: Jakarta Akan Seperti New York

DPR telah mengesahkan RUU Ibu Kota Negara menjadi UU. Dengan begitu, maka Jakarta sebentar lagi tidak akan menjadi Ibu Kota Negara.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 20 Jan 2022, 03:35 WIB
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) bersama Menkes Budi Gunadi Sadikin (kanan) serta Menhub Budi Karya Sumadi (kiri) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau vaksinasi COVID-19 massal pelaku transportasi di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Kamis (10/6/2021). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - DPR telah menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) Ibu Kota Negara (IKN) menjadi UU. Ibu Kota pindah ke Kalimantan Timur pun akhirnya menjadi kenyataan. Dengan begitu, maka Jakarta nanti tidak lagi menjadi Ibu Kota Negara.

Lantas bagaimana nasib Jakarta setelah Ibu Kota Negara pindah ke Kalimantan Timur?

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, Jakarta nantinya akan menjadi pusat bisnis di Indonesia. Hal itu diungkap Jokowi dalam acara Pertemuan Presiden dengan Pemimpin Redaksi Media Nasional di Istana Negara, Rabu (19/1/2022).

"Jakarta ya seperti New York, pusat bisnis, kalau IKN seperti Washington," katanya.

Jokowi menjelaskan, IKN yang dibangun dengan konsep Nagara Rimba Nusa akan menggunakan energi hijau dari Sungai Kayan. Di Nusantara juga akan ada rumah sakit bertaraf internasional seperti yang ada di Bali (Mayo Clinic).

Sementara mengenai pemilihan nama Nusantara untuk Ibu Kota Negara baru, kata Jokowi, itu adalah nama yang paling banyak pendukungnya.

“Nama Nusantara itu dipilih dari 80 usulan nama, yang terakhir dipilih itu 8-10, pendukungnya paling banyak Nusantara, itu sudah berdasarkan ahli sejarah, ahli bahasa dan ahli yang mengetahui nama-nama,” ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.


Kriteria Kepala Otorita di IKN Nusantara

Banner Infografis Ibu Kota Negara Baru Bernama Nusantara. (Foto: Tangkapan Layar Instagram @nyoman_nuarta)

Lebih lanjut, Jokowi juga mengungkap kriteria calon Kepala Otorita di Ibu Kota Negara Nusantara.

“Kalau saya pinginnya ada latar belakang arsitektur dan punya pengalaman sebagai kepala daerah,” kata Jokowi.

Jokowi menjelaskan, IKN akan mencerminkan kota yang sehat, kota yang efisien, kota yang produktif, dan zero emission. IKN akan menjadi ibu kota baru yang smart dan kompetitif. “Membangun budaya kerja, mindset baru berbasis inovasi dan teknologi,” katanya.

Pembangunan Ibu Kota Negara hingga selesai menurutnya butuh waktu 15-20 tahun. Namun pada 2024 mendatang, diharapkan sudah bisa pindah Istana, serta 4 hingga 6 kementerian.

“Yang penting infrastruktur terlebih dahulu. Kita harapkan pembangunan di luar Istana itu dari investasi juga,” kata Jokowi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya