Liputan6.com, Jakarta Dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin membeberkan, ada 1,1 juta dosis vaksin COVID-19 kedaluwarsa. Mayoritas vaksin kedaluwarsa tersebut merupakan donasi gratis dari negara-negara maju.
"Vaksin yang expired (kedaluwarsa) sampai Desember (2021) ada 1,121 juta dosis. Dari jumlah itu, 1,1 juta yang expired adalah donasi gratis, 98 persen donasi gratis," ungkap Budi Gunadi di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, ditulis Kamis (20/1/2022).
Baca Juga
Advertisement
Indonesia mendapatkan donasi merek vaksin COVID-19 paling banyak berupa AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna. Antara vaksin hasil donasi dan pembelian langsung pun bisa dibedakan, yang dapat dicek melalui barcode pada masing-masing vaksin.
"Iya, kita bisa bedakan, mana vaksin donasi dan pembelian langsung, karena kan ada barcode-nya. Ada juga Sinovac yang expired, jumlahnya 16.609 dosis," lanjut Budi Gunadi.
"Nah, vaksin (donasi gratis) expired date-nya (rata-rata) berkisar antara 1-3 bulan. Jadi, kita mesti cepat suntik, itu sebabnya banyak yang kena kemarin (vaksin kedaluwarsa) 1,1 juta dosis."
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Jumlah Vaksin Kedaluwarsa di Provinsi
Budi Gunadi Sadikin menyebut jumlah vaksin COVID-19 yang kedaluwarsa dari masing-masing daerah. Data ini pun per Desember 2021.
"Daerah yang paling besar adalah Jawa Barat 272.000, Jawa Tengah 148.000, Sulawesi Selatan 120.000, Jawa Timur 104.000, dan Banten 90.000 dosis yang expired vaksinnya," tambahnya.
"Sisanya ya provinsi lain yang lebih kecil jumlahnya."
Di sisi lain, Indonesia mendapat komitmen sumbangan atau donasi vaksin COVID-19 sekitar hampir 200 juta dosis dari berbagai negara.
"Total dari sumbangan, yang jelas kita dapat komitmen sekarang naik 34 persen. Kita ada komitmen bilateral juga, mungkin sekarang 40 juta dosis. Ya, totalnya hampir 200 juta dosis. Kira-kira jumlahnya segitu, saya cek nanti angka pastinya," imbuh Menkes Budi Gunadi.
Advertisement