Liputan6.com, Nuku'alofa - Kabar baik datang dari Tonga. Layanan telepon antara Tonga dan negara-negara lain pada Rabu 19 Januari 2022 sebagian telah dipulihkan, demikian menurut penyedia layanan telepon Digicel, namun perusahaan yang menyediakan layanan kabel mengatakan sambungan penuh internet mungkin akan memakan waktu setidaknya satu bulan.
Komunikasi dengan Tonga, negara kepulauan berpenduduk sekitar 100.000 orang itu terputus pada hari Sabtu ketika sebuah gunung berapi bawah laut meletus, melepaskan apa yang dikatakan Lembaga Penelitian Air dan Atmosfer Nasional Selandia Baru sebagai gelombang tekanan supersonik yang tampaknya memutuskan kabel bawah laut yang menghubungkan Tonga dengan wilayah dunia lainnya.
Advertisement
Sementara Digicel mengumumkan "layanan panggilan internasional telah diaktifkan kembali". Pimpinan Tonga Cable Ltd. Samiuela Fonua mengatakan layanan jaringan tidak akan sepenuhnya pulih sampai kabel bawah laut diperbaiki.
Fonua mengatakan, sebuah kapal untuk memperbaiki kerusakan rencananya akan berangkat dari Port Moresby, ibu kota Papua Nugini, akhir pekan ini. Ia juga memperingatkan perusahaan dan mereka yang terkena dampak akan "beruntung" jika perbaikan selesai dalam waktu satu bulan.
"Perlu waktu hingga sembilan hari untuk berlayar ke Samoa bagi peralatan sebelum memulai perjalanan yang tidak pasti ke lokasi letusan. Tidak jelas kapan kapal yang melakukan perbaikan bisa dengan aman menjelajah di dekat gunung berapi bawah laut untuk memulai pekerjaan," jelas Fonua lagi seperti dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (20/1/2022).
Pemerintah Tonga dan Tonga Communications Corp. belum mengomentari status komunikasi negara tersebut.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
3 Orang Tewas, Air Minum Dikawatirkan Tercemar
Para pejabat mengatakan ledakan gunung berapi itu menewaskan sedikitnya tiga orang, dan mencemari air minum negara itu dengan abu.
Selandia Baru, Selasa mengatakan akan mengirim air dan pasokan penting ke Tonga melalui udara, tetapi abu yang menutupi landasan pacu utama di bandara Tonga menunda pengiriman setidaknya satu hari.
Menurut Lembaga Penelitian Air dan Atmosfer Nasional Selandia Baru, gelombang tekanan dari ledakan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai melanda sebagian besar bumi dengan kecepatan supersonik 1.230 kilometer per jam.
Ledakan gunung berapi bisa terdengar di Alaska dan memicu gelombang tsunami di Pasifik.
Meskipun terjadi ledakan hebat, para pejabat mengatakan Tonga tampaknya terhindar dari kehancuran luas yang dikhawatirkan sebelumnya. Tetapi karena komunikasi terputus, pemerintah mengatakan penilaian kerusakan menjadi lebih sulit.
Advertisement