Liputan6.com, Jakarta - Skema pasokan vaksin global COVAX yang dipimpin PBB telah mengirimkan satu miliar dosis vaksin COVID-19. Program COVAX didirikan pada tahun 2020 untuk memastikan akses global terhadap vaksin Vrus Corona, terutama ke negara-negara miskin.
"COVAX telah berhasil menyalurkan sebanyak 1 miliar vaksin Covid-19 ke seluruh dunia. Pencapain ini sangat tidak mudah mengingat berbagai tantangan yang dihadapi COVAX dan dunia. Namun demikian, dunia patut bersyukur bahwa pada akhirnya COVAX mampu menunjukkan bahwa multilateralisme dapat bekerja dan memberikan manfaat konkrit bagi masyarakat di seluruh dunia,” kata Retno dalam konferensi pers virtual peluncuran Gavi COVAX AMC 2022 Investment Opportunity, Rabu malam, 19 Januari 2022. Demikian seperti dikutip dari laman Kemlu, Kamis (20/1/2022).
Advertisement
Ia menambahkan bahwa capaian COVAX ini merupakan bukti nyata dari hasil kerja sama dan solidaritas dunia. Bagi banyak negara, COVAX merupakan jalur paling dapat diandalkan untuk mendapatkan vaksin.
“Tanpa COVAX akan semakin banyak negara yang tidak mampu mencapai target vaksinasi yang ditetapkan WHO. Oleh karena itu, peran COVAX sangat penting," kata Retno.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Perlu Meningkatkan Upaya Global
Lebih lanjut ia menegaskan bahwa munculnya varian Omicron telah mengingatkan kita bahwa pandemi masih jauh dari usai. Upaya global untuk memerangi Covid-19 perlu ditingkatkan.
“Sebagai co-chair COVAX AMC EG, saya menyerukan seluruh negara dan komunitas donor untuk mendukung COVAX melalui kesempatan investasi ini. Ini bukan sekadar soal charity, melainkan sebuah kepentingan bersama untuk memastikan COVAX dapat menuntaskan misinya," kata Retno
Dia menambahkan, tahun 2022 harus menjadi tahun pemilihan, dan vaksinasi adalah langkah pertama untuk mencapai tujuan tersebut.
“Sebagai Chair G20 tahun 2022, Indonesia akan memobilisasi kerja sama global yang lebih kuat untuk mempercepat pemulihan bagi semua, termasuk negara berkembang. Recover together, recover stronger," tegas Retno.
Advertisement