Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5 persen pada Rapat Dewan Gubernur 19 dan 20 Januari 2022.
“Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas inflasi, nilai tukar dan sistem keuangan, serta upaya untuk mendukung pemulihan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual, Kamis (20/1/2022).
Advertisement
Selain itu, BI juga mempertahankan suku bunga deposit facility sebesar 2,75 persen, dan suku bunga lending facility diangka 4,25 persen.
Adapun di 2021, BI mencatat tingkat inflasi sebesar 1,87 persen, berada di bawah target BI 2 hingga 4 persen.
BI pun memprediksi di tahun 2022 ini, tingkat inflasi diperkirakan tetap terkendali sesuai target BI dikisaran 2 hingga 4 persen.
Sementara disisi eksternal, Perry menyebut Pemulihan perekonimian global diperkirakan akan berlangsung lebih seimbang, tidak hanya bertumpu pada pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, namun juga disertai dengan perbaikan ekonomi di Eropa, Jepang, dan India.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pertumbuhan Ekonomi Global
Oleh karena itu, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tetap berlanjut hingga mencapai 4,4 persen pada 2022.
“Pemulihan ekonomi global diperkiraan berlanjut ditengah kenaikan kasus covid-19 varian omicron. Tekanan inflasi yang tinggi dan percepatan normalisasi kebijakan moneter di beberapa bank sentral,” pungkas Perry.
Advertisement