Bank Indonesia Masih Tahan Suku Bunga Acuan 3,5 persen di Januari 2022

Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5 persen di Januari 2022

oleh Tira Santia diperbarui 20 Jan 2022, 14:56 WIB
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menggelar konferensi pers di Jakarta, Kamis (17/1). Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Januari 2019 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 6 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5 persen pada Rapat Dewan Gubernur 19 dan 20 Januari 2022.

“Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas inflasi, nilai tukar dan sistem keuangan, serta upaya untuk mendukung pemulihan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual, Kamis (20/1/2022).

Selain itu, BI juga mempertahankan suku bunga deposit facility sebesar 2,75 persen, dan suku bunga lending facility diangka 4,25 persen. 

Adapun di 2021, BI mencatat tingkat inflasi sebesar 1,87 persen, berada di bawah target BI 2 hingga 4 persen. 

BI pun memprediksi di tahun 2022 ini, tingkat inflasi diperkirakan tetap terkendali sesuai target BI dikisaran 2 hingga 4 persen.

Sementara disisi eksternal, Perry menyebut Pemulihan perekonimian global diperkirakan akan berlangsung lebih seimbang, tidak hanya bertumpu pada pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, namun juga disertai dengan perbaikan ekonomi di Eropa, Jepang, dan India.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pertumbuhan Ekonomi Global

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RGD) Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (19/12/2019). RDG tersebut, BI memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate (7DRRR) sebesar 5 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Oleh karena itu, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tetap berlanjut hingga mencapai 4,4 persen pada 2022.

“Pemulihan ekonomi global diperkiraan berlanjut ditengah kenaikan kasus covid-19 varian omicron. Tekanan inflasi yang tinggi dan percepatan normalisasi kebijakan moneter di beberapa bank sentral,” pungkas Perry.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya