Liputan6.com, Semarang- Ada yang berbeda dari seleksi rektor UGM Yogyakarta periode 2022-2027. Ada tambahan tahap seleksi yang melibatkan masyarakat umum, sehingga mereka bisa berpartisipasi dalam seleksi bakal calon rektor UGM.
Menurut ketua panitia kerja Subagus Wahyuono, ada sejumlah perubahan pada proses seleksi bakal calon dan pemilihan calon rektor periode kali ini jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Salah satunya, pada perluasan pelibatan publik dalam rangka memperkuat penerimaan publik.
“Masyarakat dapat mengajukan pertanyaan ataupun memberikan komentar terhadap bakal calon rektor melalui laman yang disediakan,” ujarnya, Kamis (20/1/2022).
Baca Juga
Advertisement
Kerterlibatan masyarakat lewat pertanyaan dan masukan akan digunakan sebagai pertimbangan oleh panitia kerja dalam penetapan bakal calon rektor. Masukan-masukan itu juga memperkaya Senat Akademik (SA) dalam menyeleksi bakal calon rektor dan Majelis Wali Amanat (MWA) ketika memilih dan menetapkan rektor UGM 2022-2027.
Ada pula syarat lain dalam seleksi bakal calon rektor UGM 2022-2027. Para bakal calon diwajibkan membuat surat motivasi dan narasi personal. Kedua persyaratan ini termasuk di dalam dokumen daftar riwayat hidup.
“Di dalamnya berisi penjabaran kebijakan umum universitas ke dalam program kerja dan strategi pencapaian tujuan oleh bakal calon rektor UGM sebagai salah satu persyaratan administrasi,” ucapnya.
Ia menilai, persyaratan tambahan bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang motivasi dari bakal calon dan kemampuannya dalam memimpin UGM selama lima tahun.
Pendaftaran untuk seleksi bakal calon rektor UGM dibuka 24 Januari sampai 9 Maret 2022. Seleksi administrasi akan dilakukan pada 24 Maret sampai 6 April 2022, dilanjutkan dengan Forum Aspirasi yang diselenggarakan pada 18 sampai 29 April 2022. Selanjutnya seleksi oleh Senat Akademik (SA) berlangsung pada 9 sampai 13 Mei 2022, kemudian pemilihan dan penetapan oleh Majelis Wali Amanat (MWA) dilakukan pada 17 sampai 20 Mei 2022.