Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Bogor mengaktivasi kembali tim pengurai massa untuk mencegah kerumunan warga di tempat-tempat publik. Tim pengurai massa ini merupakan personel gabungan dari Satpol PP, Polri dan TNI. Petugas ini akan ditempatkan di lokasi-lokasi tempat warga berkumpul.
"Pengurai massa, pengurai kerumunan kita aktivasi untuk memastikan tidak ada kerumunan, memakai masker," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya, Kamis (20/1/2022).
Advertisement
Selain tim pengurai kerumunan, Pemkot Bogor juga kembali mengaktivasi RW Siaga. Ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona varian Omicron dari transmisi lokal.
"Sejauh ini vatality rate tidak seperti delta, tapi tetap harus siap siaga dan waspada, memastikan tidak ada kerumunan internal, memakai masker, mekanisme koordinasi rapi," terangnya.
Bima Arya juga meminta semua pihak mewaspadai masuknya virus Omicron terutama menjelang perayaan Imlek pada Februari mendatang.
"Di Bogor yang harus diwaspadai menjelang peringatan CGM (Cap Go Meh) Februari nanti. Kita koordinasikan supaya tidak menimbulkan kasus lonjakan," ujarnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Belum Ditemukan Omicron
Bima menyampaikan virus Omicron belum ditemukan di wilayah administrasinya hingga Rabu (19/1/2021). Kasus positif Covid-19 tercatat dua orang yang terkonfirmasi.
"Data di Kota Bogor angka Covid-19 masih landai, namun kemarin sudah ada dua kasus Covid-19 yang biasanya nol kasus," katanya.
Meski kasus aktif Covid-19 di Kota Bogor rendah, namun rumah sakit rujukan sudah disiagakan sejak beberapa waktu lalu untuk mengantisipasi kemungkinan kembali terjadinya lonjakan kasus.
"Pusat isolasi di Ciawi pun sudah disiapkan, termasuk Rumah Sakit Lapangan," pungkasnya.
Advertisement