Liputan6.com, Jakarta Greysia Polii kembali membuat heboh para penggemarnya. Lewat akun media sosialnya, peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 tersebut menjawab teka-teki seputar masa depannya sebagai atlet.
Greysia bersama pasangannya Apriani Rahayu mengukir sejarah di Olimpiade Tokyo 2020 lalu. Keduanya berhasil memutus paceklik gelar ganda putri Tanah Air dengan merebut medali emas.
Advertisement
Di babak final, Greysia/Apriani berhasil mengalahkan wakil Tiongkok, Chen Qing Chen / Jia Yi Fan dua gm langsung 21-19 dan 21-15 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Senin (2/8/2021). Hasil ini sekaligus mengakhiri masa paceklik panjang ganda putri Indonesia di pentas internasional.
Para penggemar bersorak menyambut kemenangan Greysia/Apriani. Namun publik sempat galau setelah Greysia memunculkan sinyal pensiun setelah merebut emas di ajang multievent tersebut.
Saat itu, usia yang sudah tidak muda lagi dianggap sebagai salah satu alasannya. Selain itu, Greysia Polii juga kabarnya ingin punya anak setelah menikah dengan Felix Djimin, 23 Desember 2020.
Sinyal Bertahan
Belum lama ini, Greysia menyapa penggemarnya lewat Tiktok. Melalui akun terverifikasi miliknya, Greysia memperlihatkan program yang dijalaninya di pelatnas. Dalam video singkat itu, Greysia bersama Apriani menjalani serangkaian tes, seperti rast test, core ability, vertical jump, dan beep test.
Unggahan itu tentu saja disambut antusias oleh para penggemarnya. Apalagi lewat akun Twitter-nya Greysia semakin menunjukkan tanda-tanda bertahan di pelatnas. "Temans, nanti akan ada saatnya aku jelaskan kenapa aku masih di pelatnas ditahun 2022 ini. Ada beberapa alasan yang bukan untuk kepentingan pribadiku semata,” tulis Greysia pada akun twitter pribadinya @GreysPolii.
"Kalau mau mikirin kepentingan pribadi mah, bukan di sini tempatnya," sambungnya.
Advertisement
Prestasi Greysia Polii
Usia memang menjadi musuh yang tidak bisa dihindari oleh atlet. Meski demikian, peran Greysia di skuat ganda putri Indonesia masih dibutuhkan. Bersama pasangannya Apriani, Greysia masih menunjukkan performa yang menjanjikan. Ini terlihat dari sederet prestasi yang mereka ukir.
Sebelum merebut emas di Olimpiade Tokyo 2020, Greysia/Apriani juga sukses menjuarai sederet kejuaraan bergengsi, seperti French Open 2017, Thailand Open 2017, Singapore Open 2016, Korea Open 2015, Chinese Taipei 2015, Asian Games 2014, dan Thailand Open 2013. Keputusan untuk bertahan di pelatnas tentu saja menjadi kabar yang ditunggu-tunggu penggila bulu tangkis Indonesia.
Penulis: Jesslyn Koesman