Liputan6.com, Tibet - Bendera keagamaan di Tibet diturunkan paksa oleh otoritas China. Salah satu alasan China adalah bendera itu tidak ramah lingkungan.
Menurut laporan Radio Free Asia, Kamis (20/1/2022), kampanye menurunkan bendera tersebut dilaksanakan di awal tahun ini di Matoe (Maduo) county yang berada di Qinghai, Prefektur Otonomi Tibet.
Baca Juga
Advertisement
"Para nomaden yang hidup tersebar di sekitar Matoe dipaksa ikut sesi-sesi pendidikan politik," ujar sumber RFA. "Dan pemerintah China menaruh bendera nasional di tempat-tempat di mana masyarakat Tibet melaksanakan upacara-upacara religi tradisional."
Hal lain yang diungkap sumber itu adalah bendera-bendera ibadah Tibet yang juga jadi sasaran China. Biasanya bendera itu dikibarkan di puncak bukit, kemudian dicopot China karena dianggap tak ramah lingkungan.
Pihak Tiongkok juga dituding menyingkirkan persembahan seremonial yang biasanya digunakan untuk upacara pemurnian.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ingin Kontrol Pikiran Rakyat Tibet
Menurut pakar dari Tibet Watch yang berlokasi di London, tindakan China memiliki motivasi politik untuk "mengawasi dan mengontrol pikiran warga lokal Tibet."
"Ada kekhawatiran-kekhawatiran besar terkait bagaimana pemerintah China menggelar sesi-sesi edukasi politik bagi warga Tibet nomaden, memaksa mereka untuk mengibarkan bendera China dan menempatkan foto-foto para pemimpin komunias China di rumah-rumah mereka, ujar Pema Gyal dari Tibet Watch.
Sebelumnya Tibet adalah negara independen, namun China menyatukannya.
Wilayah Tibet yang dicaplok China masuk ke provinsi Sichuan dan Qinghai. Hingga kini, masih ada aktivits Tibet yang menuntut kemerdekaan dari China.
Advertisement