Liputan6.com, Jakarta - Startup penyedia layanan kesehatan mental Riliv mengumumkan telah meraih pendanaan tahap awal (seed round) yang dipimpin oleh perusahaan modal ventura East Ventures.
Putaran pendanaan ini juga melibatkan beberapa investor lainnya, seperti Benson Capital, Sankalpa Ventures, Teja Ventures, Telkom Indonesia melalui program akselerasi Indigo, dan Angel Investor Shweta Shrivastava.
Didirkan oleh Audrey Maximillian Herli dan Audy Christopher Herli pada tahun 2015, Riliv mengatakan investasi ini akan digunakan untuk memperluas layanan kesehatan mental mereka ke sektor lainnya.
Baca Juga
Advertisement
Misalnya, masyarakat umum yang membutuhkan layanan kesehatan terintegrasi serta industri yang spesifik memberikan akses tenaga kesehatan mental bagi karyawan.
Riliv bertekad untuk membangun resiliensi masyarakat dalam menghadapi permasalahan psikologis, serta membangun kerja sama untuk lingkungan yang ramah kesehatan mental seperti di bidang pekerjaan maupun pendidikan.
Riset Kesehatan Dasar 2018 yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa lebih dari 21 juta jiwa masyarakat Indonesia mengalami masalah psikologis emosional dan depresi. Riset pada tahun 2020 juga menunjukkan bahwa gangguan mental meningkat hampir 2 kali lipat saat pandemi Covid-19.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Peningkatan pengguna selama pandemi
"Terdapat peningkatan pengguna Riliv hingga hampir 400% selama pandemi baik dari pekerja maupun pengguna umum seperti pelajar dan ibu rumah tangga," ujar Audrey Maximillian Herli, CEO di Riliv dikutip dari rilis pers pada Senin (24/1/2022).
Kebanyakan dari mereka, kata Audrey, memiliki masalah terkait dengan perasaan cemas dan tidak aman karena kondisi mereka saat ini.
Riliv menyediakan konten kesehatan mental yang relevan dengan masyarakat untuk mengubah stigma kesehatan mental yang tabu, menjadi sesuatu yang perlu diprioritaskan.
"Kehadiran konseling daring dan konten-konten mindfulness yang terpadu dari Riliv dapat memperkenalkan kesehatan mental sebagai kebutuhan yang wajar. Kami membuka pintu bagi semua pihak untuk bekerja sama menanggulangi kesehatan mental bersama," tutur Audrey.
Advertisement
Layanan Lainnya
Seiring dengan peningkatan kebutuhan layanan kesehatan berbasis daring (telehealth) dan konten kesehatan mental, terutama selama pandemi COVID-19, Riliv disebut terus bertumbuh.
Pengguna bisa memanfaatkan self-help seperti meditasi, journalling, dan juga sleepcast untuk membantu istirahat. Selain itu, Riliv juga menawarkan layanan Employee Assistance Program yaitu Riliv for Company yang menjangkau perusahaan untuk mendapatkan layanan konseling dan program wellness bagi karyawan.