Liputan6.com, Jakarta - Saat ini banyak sekali orang-orang yang tidak bertanggung jawab menawarkan investasi kripto dengan iming-iming keuntungan berlimpah, tetapi nyatanya malah investasi bodong.
Kasus investasi bodong dan penipuan bukan hanya terjadi di Indonesia, di beberapa negara lain pun banyak terjadi kasus penipuan atau investasi bodong yang berkedok investasi kripto.
Advertisement
Sejalan dengan itu, pengamat dan pemerhati digital, Firman Kurniawan memberikan informasi mengenai hal apa saja yang perlu diperhatikan agar tidak terjerumus investasi bodong berkedok kripto.
Firman menyampaikan, masyarakat seharusnya jangan hanya tertarik pada kripto dari upside nya saja, tetapi juga dari down sidenya.
"Tawaran berupa produk yang nilainya mengalami kenaikan fantastis harus diwaspadai,” kata Firman pada Liputan6.com, ditulis Jumat (21/1/2022).
"Riset dan ketekunan memperhatikan perubahan data, memahami jenis kripto yang hendak dijadikan investasi adalah kata kunci. Selain Itu, dengan mengetahui jenis kripto dan riwayat perusahaan yang meluncurkan investasi tersebut," lanjutnya.
Firman juga mengatakan untuk selalu melakukan konfirmasi kepada Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai suatu aset investasi.
Selain itu, hal yang perlu dilakukan agar terhindar dari investasi bodong berkedok kripto adalah dengan melakukan cek legalitas pihak penyedia investasi. Tentunya perusahaan atau pihak yang legalitasnya jelas akan terdaftar di OJK dan juga Bappebti.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tak Mudah Tergiur dengan Imbal Hasil Tinggi
Terakhir, agar tak terjerumus investasi bodong adalah jangan mudah tergoda dengan investasi yang memberikan keuntungan besar namun dengan risiko rendah atau bahkan tanpa risiko.
Hal yang perlu dipahami adalah semua investasi apapun itu asetnya pasti memiliki tingkat risiko, mulai dari rendah, sedang, hingga tinggi. Namun, tidak ada investasi yang tanpa risiko.
"Kalau bisa sambil rebahan duit nambah makin diminati, Investasi lakukan bertahap, perhatikan polanya, dan selalu ada upside dan downside. Jadi enggak bisa untung terus," pungkas Firman.
Advertisement