21 Januari 2022: AS Catat 69 Juta Kasus, Total 340,4 Juta Infeksi COVID-19 di Dunia

Update kasus COVID-19 di dunia di tengah penyebaran varian Omicron.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 21 Jan 2022, 11:09 WIB
Anak-anak disuntik vaksin covid-19 di pusat vaksinasi di Selestat, Selasa (21/12/2021). Prancis meningkatkan upaya vaksinasi di tengah infeksi yang berkembang pesat oleh varian omicron, terutama membuka suntikan bagi anak di bawah 12 tahun untuk pertama kalinya. (AP Photo/Jean-Francois Badias)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus COVID-19 di dunia terus meningkat, selama 28 hari terakhir ada 61,7 juta kasus baru. Angka kasus virus corona terus melonjak berdasarkan data Johns Hopkins University, Jumat (21/1/2022). 

WHO telah berkali-kali menegaskan supaya masyarakat tidak meremehkan varian Omicron, sebab varian itu tetap membuat orang sakit dan risikonya sistem kesehatan bisa kewalahan. 

AS telah mencatat  total 69 juta kasus virus corona. Dalam waktu dekat totalnya dipastikan bisa tembus 70 juta karena kasus di negara itu sedang naik.

Berikut lima negara dengan kasus baru tertinggi dalam 28 hari terakhir: 

1. Amerika Serikat: 17,1 juta kasus baru

2. Prancis: 6,3 juta

3. Inggris: 3,8 juta

4. Italia: 3,7 juta

5. India: 3,4 juta kasus

Total vaksinasi di dunia mencapai 9,7 miliar dosis.

Sementara, ada 186 ribu kematian terkait COVID-19 dalam 28 hari terakhir, dan total seluruhnya ada 5,5 juta yang meninggal.

Di Asia Tenggara, Vietnam dan Filipina mencatat kasus baru tertinggi dengan 489 ribu dan 455 ribu kasus selama 28 hari.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


WHO Minta Jangan Sepelekan Omicron

Penumpang melintas di aera cek in pesawat terbang di terminal 3, Bandara Soetta, Tangerang, Banten, Rabu (15/12/2021). Pemerintah mewajibkan pelaku perjalanan jauh harus sudah mendapatkan vaksin Covid-19 2 dosis atau dosis lengkap. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pemimpin WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus mengingatkan agar negara-negara tidak lengah terhadap pandemi COVID-19. Kehadiran varian Omicron yang "lebih ringan" juga diminta jangan diremehkan. 

"Narasi bahwa itu adalah penyakit yang ringan adalah menyesatkan," ujar Dr. Tedros, dikutip BBC, Rabu (19/1). 

Selain itu, Dr. Tedros mengingatkan bahwa dalam seminggu terakhir ada 18 juta kasus COVID-19 baru di Eropa akibat varian ini. 

"Jangan salah, Omicron menyebabkan hospitalisasi dan kematian, dan bahkan kasus-kasus yang tak terlalu parah menyulitkan fasilitas-fasilitas kesehatan," lanjut pemimpin WHO.  

Dr. Tedros turut mengingatkan kepada para pemipin-pemimpin dunia bahwa laju kasus baru Omicron bisa memicu hadirnya varian-varian baru.

"Dengan perkembangan luar biasa dari Omicron secara global, varian-varian baru kemungkinan besar akan muncul, itulah mengapa melacak dan memeriksa masih merupakan hal kritis," kata Dr. Tedros.

 


Infografis COVID-19:

Infografis 3 Kombinasi Vaksin Booster Covid-19 Januari 2022 (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya