Liputan6.com, Jakarta Keberhasilan Manchester United atau MU mengalahkan Brentofrd di ajang Liga Inggris, Kamis (20/1/2022) kemarin memberikan angin segar bagi Bruno Fernandes. Penampilan yang gemilang dalam laga ini telah meyakinkan sang pelatih Ralf Rangnick untuk menentukan posisi ideal untuknya.
Fernandes memang tidak mencatatkan namanya di papan skor saat MU menang 3-1 atas Brentford. Tiga gol Setan Merah dicetak oleh Anthony Elanga, Mason Greenwood dan Marcus Rashford.
Advertisement
Meski demikian, peran pemain asal Portugal itu sangat vital dalam kemenangan ini. Dua gol terakhir tim Setan Merah tidak akan tercipta tanpa bantuan assist dari pemain berusia 27 tahun tersebut.
Pada laga sebelumnnya, Bruno Fernandes juga tidak kalah gemilang. Mantan pemain Sporting CP itu sukses mencetak dua gol saat Setan Merah ditahan imbang 2-2 oleh Aston Villa, Minggu (16/1/2022).
MU sendiri tampil dengan formasi yang berbeda saat bertemu Brentford. Rangnick sebagai pelatih interim MU menerapkan skema 4-3-3 dengan 1 gelandang bertahan dan dua gelandang serang. Scott McTominay yang tampil menggantikan Nemanja Matic dipercaya menemani Fred di lini tengah.
Perubahan Formasi
Selama dua tahun terakhir di MU, Fernandes sebenarnya lebih sering menempati posisi nomor 10 dalam skema 4-2-3-1. Namun penampilannya baru meningkat di bulan-bulan terakhir Ole Gunnar Solskjaer. Pelatih asal Norwegia itu kini telah digantikan oleh Ralf Rangnick sebagai pelatih sementara.
Rangnick awalnya tampil dengan 4-2-2-2 dan sebelum mengubahnya lagi menyusul kekalahan dari Wolves, pekan lalu. MU pun semakin produktif dengan menurunkan tiga gelandang.
"Saya pikir sebagian besar tim top di Eropa dan juga di Inggris bermain dalam formasi 4-3-3," Rangnick berpendapat seperti dilansir dari Manchesterevening belum lama ini.
"Saya pikir baginya (Fernandes) lebih baik daripada terjepit ke posisi No.10 karena dia membuat dirinya tersedia di berbagai area lapangan, tidak hanya di tengah lapangan," bebernya.
"Menurut saya, bermain di posisi nomor 8 hampir sempurna untuknya," Rangnick menjelaskan.
Advertisement
Sempat Tertekan Lawan Brentford
Brentford sebenarnya sempat mendominasi pertandingan di babak pertama dan Mathias Jansen setidaknya dua kali berhadapan langsung dengan David de Gea. Beberapa kali juga MU selamat dari kemelut di depan gawang yang berawal dari tendangan bebas.
Dalam laga ini, Rangnick memuji McTominay, yang bermain sebagai gelandang bertahan. Di babak kedua, McTominay mampu menopang lini serang MU yang berusaha membombardir lawan. .
"Jujur saja, tanpa David kami sulit untuk menjaga tidak kebobolan di babak pertama. Babak pertama tidak terlalu bagus. Kami selalu kalah dalam setiap perebutan dari semua sisi," kata Rangnick.
"Passing tidak akurat, tidak cukup tangguh di lini tengah. Dalam tackling, kami kehilangan hampir semua situasi 50/50. Di babak pertama kami tidak pernah memenangkan bola rebound dan bila kami mendapat kesempatan untuk serangan balik, kami sangat gugup menghadapi bola," bebernya.