Nocebo Effect: Efek Samping Vaksin COVID-19 Akibat Sugesti

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa efek samping COVID-19 seperti pusing adalah akibat nocebo effect.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 21 Jan 2022, 15:35 WIB
Petugas kesehatan menunjukkan botol vaksin COVID-19 untuk warga Pancoran Buntu II di Pancoran, Jakarta, Jumat (10/12/2021). Hingga 9 Desember 2021 sudah 100,46 juta warga Indonesia telah mendapatkan dosis lengkap atau 2 dosis vaksinasi COVID-19. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Boston - Studi terbaru menunjukkan bahwa efek samping vaksin COVID-19 terjadi karena nocebo effect. Penerima vaksin merasakan kekhawatiran, sehingga mereka pusing.

Dilansir Science Alert, Jumat (21/1/2022), nocebo effect terjadi ketika pasien merasakan efek negatif akibat dia sendiri berekspektasi bahwa efek itu akan terjadi.

Penelitian dari Beth Israel Deaconess Medical Center (BIDMC) di Boston menyebut ada hingga 64 persen efek samping vaksin COVID-19 akibat nacebo effect tersebut.

Pada penelitian itu ada 45.380 pasien yang terlibat. Ada 22 ribu yang mendapatkan vaksin COVID-19, sementara 22 ribu lain yang mendapat vaksin placebo (zat percobaan yang tak mengandung obat).

Setelah disuntik, ada 46,3 persen pasien vaksin yang melaporkan sakit kepala dan lelah.

Akan tetapi, pasien yang mendapat vaksin placebo justru lebih banyak yang mengeluh sakit kepala, seperti nyeri dan bengkak. Totalnya, ada 66,7 persen yang mengaku demikian, padahal mereka tidak mendapat vaksin COVID-19.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Publik Harus Paham

Komuter melintasi London Bridge untuk bekerja menuju kantor di London, Kamis (20/1/2022). Pemerintah Inggris mengakhiri pembatasan COVID-19, termasuk mandat masker, bekerja dari rumah dan paspor vaksin mulai Kamis. (AP Photo/Kirsty Wigglesworth)

Peneliti Ted J. Kaptchuk dari BIDMC dan Harvard Medical School berkata gejala-gejala yang tak spesifik seperti pusing dan lelah sering disebut sebagai efek samping paling umum usai vaksin COVID-19.

Kaptchuk menyorot bahwa bisa saja rasa pusing dan lelah itu hanyalah sensasi yang dirasakan sehari-hari, tetapi dikaitkan dengan vaksin.

Penelitian ini diharapkan bisa mengurangi angka masyarakat yang masih ragu-ragu terhadap vaksin COVID-19.

"Obat itu berdasarkan pada kepercayaan," ujar Kaptchuk.

"Temuan-temuan kami membawa kami pada penjelasan bahwa menginformasikan ke publik mengenai potensi respons nocebo bisa membantu mengurangi kekhawatiran tentang vaksinasi COVID-19, yang bisa mengurangi keraguan vaksinasi," terangnya.


Infografis COVID-19:

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya