Liputan6.com, Jakarta Kenyamanan bekerja salah satunya berasal dari lingkungan kerja yang positif. Bila hal itu tidak tercipta, tumbuhkanlah sikap-sikap untuk memiliki lingkungan kerja yang positif mulai dari diri sendiri.
Salah satu alasan mengapa harus memiliki lingkunan kerja yang positif karena situasi tersebut dapat setidaknya meringankan beban karyawan dari banyaknya pekerjaan yang ada. Sebab, karyawan yang optimis dan termotivasi pun nantinya yang dapat membantu perusahaan mencapai tujuan untuk sukses.
Advertisement
Sementara itu, menurut survei yang dilakukan oleh tim Indeed, sebanyak 52 persen responden merasa lelah dan 67 persennya memiliki perasaan buruk selama pandemi karena bekerja jarak jauh.
Bahkan mungkin ketika dunia sudah kembali normal, perasaan tersebut tetap masih ada. Pada akhirnya lingkungan kerja yang tidak membuat nyaman dapat menyebabkan efek pada moral hingga kinerja karyawan.
Oleh karena itu, membangun lingkungan kerja yang positif itu penting demi kenyamanan bersama. Melansir laman Forbes, berikut ini empat tips yang bisa Anda lakukan untuk menumbuhkan lingkungan kerja yang positif di kantor.
1. Ingat Tujuan
Sebuah perusahaan nirlaba harus fokus dan mendahulukan misi perusahaan dari apa pun. Setiap karyawan, baik karyawan baru atau senior, harus dapat bekerja dan berkontribusi sesuai dengan misi perusahaan. Namun terkadang, masih ada saja karyawan yang salah arah.
Pada saat itulah pentingnya mengadakan brainstorming tentang misi kepada para karyawan. Karyawan yang bersemangat mewujudkan misi dan bekerja seusai tujuan akan lebih termotivasi dan bersemangat dalam mendalami peran.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
2. Fokus pada Masa Depan
Tempat kerja yang bisa membuat bahagia terdiri dari orang-orang yang bahagia pula. Lingkungan tersebut pada akhirnya bisa membuat satu sama lain lebih produktif. Sebab, lingkungan yang positif, dinamis, dan berfokus pada misi dapat memperkaya dan memberi energi kepada karyawan.
Salah satu langkah untuk memperbaiki budaya yang rusak dan disfungsional adalah dengan membatasi hal-hal negatif dan berhenti memikirkan masa lalu. Masalah tersebut dapat terjadi ketika orang membawa sikap negatif ke dalam organisasi. Kemudian hal negatif tersebut dapat menular ke kehidupan orang lain. Pada akhirnya itulah yang akan membuat kekacauan.
Selain itu, Anda juga bisa melakukan survei kepuasan karyawan dan selalu menerima masukan dari mereka. Bahkan Anda juga bisa mengajak rekan kerja untuk berkumpul di luar kantor yang bisa dilakukan di luar jam kerja.
3. Bangun Kepercayaan
Dalam buku yang berjudul The 7 Habits of Highly Effective People, Stephen Covey menulis tentang ide rekening bank emosional. Sama seperti melakukan penyetoran dan penarikan dari rekening bank keuangan, Anda juga harus melakukan hal yang sama dengan rekening bank emosional diri sendiri.
Ketika Anda memberi penghargaan kepada karyawan karena mampu bekerja dengan sangat baik, pastikan untuk mengingat gagasan tentang rekening bank emosional seperti yang dikatakan Covey dalam bukunya. Itu berarti Anda harus membangun kepercayaan lebih besar lagi atau tidak terhadap karyawan tersebut.
Advertisement
4. Menyelaraskan Budaya Kerja
Mencoba mengubah dan menyelaraskan tujuan karyawan dengan visi dan misi perusahaan itu termasuk hal yang keliru. Namun, ketika Anda mempekerjakan orang-orang yang sejalan dengan visi dan misi, budaya kerja akan lebih kuat.
Oleh karena itu, dalam proses wawancara, cari kandidat yang memiliki keyakinan dan nilai yang sama dengan perusahaan. Dengan catatan, juga harus memiliki keragaman pemikiran dan pengalaman yang akan membantu mendorong perusahaan maju menuju kesuksesan.
Reporter: Aprilia Wahyu Melati