Viral 9 Mahasiswi UINSA Surabaya Diduga jadi Korban Pemerkosaan Aktivis Kampus

Salah satu sumber Liputan6.com menyebut bahwa terduga pelaku merupakan aktivis pergerakan mahasiswa.

oleh Fauzan diperbarui 22 Jan 2022, 02:00 WIB
Ilustrasi kekerasan pada anak. Sumber: Istimewa

Liputan6.com, Surabaya - Dugaan pelecehan seksual kembali terjadi di lingkungan kampus, kali ini aksi tersebut terjadi di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya. Kejadian tersebut belakangan viral di media sosial usai akun Instagram @uinsa.garis.lurus mengunggahya di dunia maya. 

Akun instagram @uinsa.garis.lurus sebelumnya mengunggah foto yang berisi ajakan agar para korban berani berbicara dan mengungkap kasus pelecehan seksual yang mereka alami. Setidaknya dalam kurun waktu sepekan, ada 9 korban yang mengadu kepada @uinsa.garis.lurus melalui direct massage.

"Kami mencatat selama 3 tahun (2019-2021), sedikitnya ada 9 perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual dari hasil attention yang kami post tepat pada tanggal 2 Januari 2022 pekan lalu. laporan yang kami terima dari 9 penyintas tersebut setidaknya telah tercatat 17 kali kasus kekerasan seksual yang mereka alami, baik dari pelaku yang sama dengan korban yang berbeda, begitupun sebaliknya" tulis akun @uinsa.garis.lurus dalam unggahannya pada Kamis (13/1/2022). 

Akun instagram itu juga menyebut bahwa dugaan pelecehan seksual itu terjadi di ranah publik komunitas yang ada di UIN Sunan Ampel Surabaya. Adapun dugaan kekersan seksual yang dialami oleh korban adalah perkosaan dan pencabulan. 

"Usia Korban yang ditemukan antara 19-26 tahun. Kekerasan seksual menjadi lebih sulit diungkap dan ditangani dibanding kekerasan terhadap perempuan lainnya karen sering dikaitkan dengan konsep moralitas masyarakat," lanjut @uinsa.garis.lurus dalam unggahannya. 

 


Terduga Pelaku Aktivis PMII?

Sementara itu salah seorang mahasiswi UINSA Surabaya yang enggan disebutkan namanya membenarkan ihwal dugaan kekerasan seksual yang terjadi di kampusnya itu. Menurut dia, terduga pelaku adalah seorang mahasiswa yang masih aktif mengenyam pendidikan di UINSA Surabaya. 

"Dari informasi yang saya terima dia merupakan Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum," kata dia kepada Liputan6.com, Jumat (21/1/2022). 

Dia juga menjelaskan bahwa terduga pelaku kekerasan seksual di UINSA Surabaya itu juga merupakan aktivis organisasi pergerakan mahasiswa. Begitu pula sebagian besar korbannya juga merupakan anggota dari organisasi yang sama. 

"Aktivis PMII. Korbannya juga ada beberapa dari organisasi yang sama," sebutnya. 


Pihak Rektorat Turun Tangan

Rektor UIN Sunan Ampel, Masdar Hilmy berada di ruang tunggu saat memenuhi panggilan penyidik KPK di Jakarta, Senin (17/6/2019). Masdar Hilmy diperiksa sebagai saksi terkait kasus seleksi jabatan di lingkungan Kementerian Agama tahun 2018-2019 untuk tersangka Romahurmuziy. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Sementara itu Rektor UINSA, Masdar Hilmy mengaku bahwa informasi ihwal dugaan pelecehan seksual di kampus yang ia pimpin itu telah sampai kepada dirinya. Pihaknya pun saat ini telah meminta Wakil Rektor bidang kemahasiswaan untuk menyeldiki kasus tersebut. 

"Saya tidak membantah viralnya informasi tersebut. Oleh sebab itu saya telah meminta WR III untuk menelusuri kasus tersebut," kata Masdar, beberapa waktu lalu. 

Masdar mengatakan bahwa hingga saat ini pihak rektorat sama sekali belum menerima laporan apapun dari mahasiswi yang menjadi korban dugaan kekerasan seksual tersebut. Ia pun menegaskan bahwa pihaknya akan menindak lanjuti kasus tersebut jika dirinya telah menerima laporan. 

"Belum ada laporan. Kalau ada pasti kita tindak lanjuti," terangnya. 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya