Liputan6.com, Tokyo - Gempa berkekuatan magnitudo 6,6 mengguncang barat daya dan barat Jepang Sabtu 22 Januari 2022 pagi, mengakibatkan setidaknya empat orang cedera di tengah guncangan kuat meskipun tidak memicu gelombang tsunami, kata badan cuaca dan otoritas setempat.
Mengutip laporan Kyodo News, pusat gempa dilaporkan terletak di bawah Samudera Pasifik berada di zona lepas pantai Jepang di mana gempa bumi yang menyebabkan tsunami besar diprediksi akan terjadi di masa depan.
Advertisement
Badan Meteorologi Jepang mengatakan akan mempelajari apakah gempa Jepang terbaru terkait dengan cara apa pun dengan yang dikhawatirkan akan datang.
Gempa itu terjadi sekitar pukul 01:08 pagi, dengan skala 5 dari 7 intensitas seismik Jepang di Prefektur Miyazaki dan Oita, di pulau utama barat daya negara itu, Kyushu, kata badan cuaca itu.
Pada intensitas di atas 5, banyak orang merasa sulit untuk bergerak dan sulit berjalan tanpa berpegangan pada sesuatu yang stabil.
Badan tersebut kemudian merevisi besarnya gempa bumi menjadi 6,6 dari perkiraan awal 6,4. Ia juga memperingatkan kemungkinan gempa lain yang menyebabkan tingkat guncangan serupa di daerah-daerah yang terkena dampak parah dalam minggu depan.
Setelah gempa kuat, beberapa gempa berskala kecil terjadi secara sporadis di daerah tersebut.
Laporan Korban dan Efek Gempa
Menurut pemadam kebakaran setempat, seorang pria berusia 40-an terluka karena jatuh di rumahnya di Hyuga, Prefektur Miyazaki.
Di Prefektur Oita, tiga orang terluka ringan di Saiki. Balai kota mengalami pemadaman listrik, sementara pipa air pecah dilaporkan di beberapa lokasi di Oita setelah gempa.
"Tidak ada kelainan dalam pengoperasian pembangkit listrik tenaga nuklir di wilayah Kyushu," kata Kyushu Electric Power Co.
Setelah gempa, pemerintah mendirikan kantor penghubung di kantor perdana menteri untuk mengumpulkan informasi dan menilai kerusakan.
Gempa juga dirasakan di seluruh wilayah Jepang barat serta bagian dari Jepang tengah.
Di negara yang rawan gempa, gempa raksasa yang berasal dari Palung Nankai bisa menjadi salah satu yang paling mematikan dalam catatan jika itu terjadi. Pemerintah Jepang memperkirakan bahwa sekitar 320.000 orang bisa meninggal jika terjadi gempa tipe parit di sepanjang palung yang membentang dari barat ke Jepang tengah, sebagian besar karena bencana tsunami.
Di Palung Nankai, gempa kelas berkekuatan 8 telah terjadi pada interval tertentu selama berabad-abad, dengan Komite Penelitian Gempa pemerintah memperkirakan kemungkinan 90 persen bahwa gempa dengan kekuatan magnitudo 8 hingga 9 akan terjadi di sana dalam 40 tahun ke depan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gempa di Selatan Jepang
Sebelumnya, menurut NHK, gempa bumi dengan kekuatan awal mangitudo 6,4 mengguncang Jepang selatan pada Sabtu pagi.
Pusat gempa berada di lepas pantai Kyushu, pulau paling selatan dari empat pulau utama Jepang, menurut Badan Meteorologi Jepang.
Tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan, menurut penyiar NHK dan belum ada laporan kerusakan yang dilaporkan.
Advertisement