Liputan6.com, Jakarta Mungkin tak sedikit anak-anak yang memiliki penyakit bawaan. Saat harus melakukan vaksinasi COVID-19, hal tersebut pun bisa menjadi kekhawatiran tersendiri bagi orangtua.
Menurut Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Prof Dr dr Sri Rezeki Hadinegoro SpA(K), hal tersebut memang perlu dikonsultasikan pada dokter masing-masing anak.
Advertisement
"Untuk penyakit-penyakit yang menahun seperti kanker, jantung bawaan, atau ginjal itu memang perlu dipertanyakan," ujar Sri dalam seminar media bertema IDAI Menjawab Kegalauan Masyarakat tentang Vaksin COVID-19 pada Anak, Sabtu (22/1/2022).
"Apakah terkontrol dengan baik atau tidak. Anak dengan asma misalnya, tetapi masih sering kambuh, berarti dia belum terkontrol. Nah ini perlu konsultasi tentunya pada dokter yang merawat," tambahnya.
Sri pun menjelaskan, anak dengan penyakit menahun seperti itu tidak selalu tidak diperbolehkan untuk melakukan vaksinasi. Mengingat, mereka pun perlu mendapatkan perlindungan dari COVID-19.
"Tidak bisa dikatakan bahwa anak yang sakit kanker gak boleh divaksin, enggak begitu. Kalau sudah remisi, sudah bagus, anaknya tidak ada keluhan. Saya kira justru mereka harus dilindungi dari COVID-19, karena kalau kena COVID-19 jadi berat,"
"Jadi justru mereka harus dilindungi, hanya timing-nya, waktunya yang harus kita atur. Kita bisa konsultasikan dengan yang merawat," kata Sri.
Flu dan demam
Saat sebelum melakukan vaksinasi, beberapa anak mungkin sedang tidak berada di kondisi prima seperti sedang mengalami flu atau demam.
Terkait dengan hal tersebut, Sri pun menyarankan untuk menunda vaksinasi COVID-19 untuk beberapa hari kedepan hingga kondisi anak membaik.
"Tapi untuk yang lain, itu mungkin hanya sementara. Misalnya dia demam karena flu atau demam karena demam berdarah, itu kapan-kapan dia akan sembuh," ujar Sri.
"Itu kita tunggu saja sampai sembuh betul. Misal sampai lima hari, sampai dia enak makan, tidak ada gejala. Maka saya rasa bisa segera diberikan vaksin," tambahnya.
Advertisement