Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, memaparkan rencana selanjutnya dalam pembangunan ibu kota negara (IKN) atau ibu kota baru di Kalimantan Timur.
Pembangunannya Ibu kota negara yang diputuskan bernama Nusantara tersebut akan dimulai setelah mendapat instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, termasuk soal alokasi anggaran.
"Sekarang ini belum ada anggaran untuk IKN. Jadi belum bisa melakukan apa-apa. Kita persiapan saja," ujar Menteri Basuki saat dijumpai di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (22/1/2022).
Secara proyeksi yang sudah disepakati, Menteri Basuki menyebut pembangunan ibu kota baru akan mengandalkan alokasi APBN hingga 2024. Khususnya untuk konstruksi gedung-gedung inti pemerintahan, termasuk istana negara.
"Dari total sekitar 256 ribu ha, tapi yang fokusnya 2021-2024 adalah di KIPP, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan. Itu yang akan kita siapkan sampai tahun 2024, semua dengan APBN," terangnya.
"Itu anggarannya akan dicarikan dulu, atau disiapkan oleh Kementerian Keuangan. Kalau soal financing saya pasti ikuti yang disiapkan oleh Kementerian Keuangan," dia menambahkan.
Basuki juga belum mau berbicara soal rencana investasi yang akan ditanamkan di proyek ibu kota baru. Kementerian PUPR saat ini masih akan berfokus pada anggaran di APBN.
"Selama ini saya dari Kementerian PUPR belum ada. Jadi saya mengelola yang APBN," pungkas Menteri Basuki.
Baca Juga
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Konsep IKN Nusantara adalah Kota di Dalam Hutan
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutarakan proyeksinya akan ibu kota negara (IKN) atau ibu kota baru yang terletak di wilayah Kalimantan Timur.
Jokowi bercita-cita membangun istana negara dan sejumlah gedung pemerintahan di IKN Nusantara yang berlokasi di dalam kebun raya.
"IKN itu kota di dalam hutan, konsep Nagara Rimba Nusa," kata Jokowi dalam sesi jumpa temu dengan pemimpin redaksi media, dikutip Kamis (20/1/2022).
Selain itu, ia ingin ibu kota negara nantinya dikelola dengan sistem ramah lingkungan dengan memanfaatkan sumber energi hijau (green energy).
Salah satunya, lanjut Jokowi, untuk sistem kelistrikan yang bakal bersumber dari Sungai Kayan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan.
Advertisement